Pergi

6.4K 163 29
                                    


🐒🐒🐒

"Hallo sayang, kamu lagi ngapain ketemuan lagi yuk, aku masih kangen banget sama kamu"

Deg!

Arsya dibuat menegang mendengar nya, sayang? Siapa ini, suara laki-laki dan laki-laki itu memanggil istrinya dengan panggilan sayang? Jangan-jangan laki-laki yang ada di foro itu. Brengsek! Ternyata istrinya itu benar-benar ada main di belakang nya

"hallo say-"

Prankk!!!

Arsya langsung membanting ponsel Alexa hingga ponsel itu hancur tak berbentuk. Cukup sudah, ia sangat marah saat ini. Arsya memasukan mengambil tas dan memasukan tugas skripsi nya begitu juga hoodie yang akan ia pakai untuk ke kampus besok.

Arsya tak ingin gegabah dan mengulangi kesalahan nya seperti kemarin, ia tidak mau melibatkan orang lain disini. Ia hanya ingin sendiri, disaat Arsya sedang membereskan buku-buku nya tiba-tiba..

"Arsya itu tadi suara apa?" tanya Alexa yang baru saja membuka pintu

Tak sengaja Alexa melihat ponsel nya yang pecah si lantai, dengan cepat ia mwnghampiri dimana ponsel nya ttergeletak tak bernyawa

"Arsya, handpone aku ko bisa pecah" tanya Alexa pelan

"aku banting" jawab Arsya cuek seraya sibuk memasukan buku, tanpa menoleh

"kok kamu banting si?" protes Alexa

Arsya hanya diam, Alexa yang merasa tak ada jawaban dari Arsya pun menoleh, seketika ia mengerutkan dahinya bingung ketika melihat suaminya yang sedang memberes kan buku serta memasukan hodie nya ke dalam tas. Alexa berjalan menghampiri Arsya, ia oun duduk di pinggir kasur dan menatap Arsya

"kamu mau kemana?" tanya nya

Lagi-lagi Arsya diam, jangankan menjawab menoleh saja tidak. Hal itu tidak membuat Alexa menyerah, ia pun menyingkirkan tas Arsya sembarang dan berpindah duduk menjadi di hadapan Arsya

"kamu mau kemana?" tanya Alexa

"bukan urusan kamu" ketus nya

Alexa menghela napas nya lelah, ia menarik Arsya dan memeluk pinggang Arsya, karna posisi Alexa saat ini sedang duduk. Ia menyandarkan kepala nya di perut Arsya

"Andai kamu mau dengerin penjelasan aku" gumam nya pelan namun masih bisa di dengar oleh Arsya

"Aku beneran gak selingkuh Sya, aku yakin ada orang asing yang mau hancurin rumah tangga kita" lanjut nya

Arsya melepaskan pelukan Alexa di pinggang nya "udah cukup, aku gak mau denger apa-apa lagi dari mulut busuk kamu"

Arsya pun mengambil tas nya yang berada di belakang istri nya itu, karna di singkirkan oleh Alexa, otomatis ia sedikit berjongkok di hadapan Alexa. Tanoa di duga-duga Alexa langsung memeluk leher nya

Arsya hanya diam ketika Alexa membenamkan kepala nya di ceruk leher nya, jujur Arsya memang nyaman dengan posisi ini. Tetapi, sayang nya ia terlajur di kecewakan lagi dengan Alexa. Ia memang marah dengan istrinya itu, tetapi dengan santai tidak ada kekerasan seperti kemarin-kemarin

"dengerin penjelasan aku, sebentar aja" pinta Alexa yang masih memeluk leher Arsya

"Aku gak ada waktu" ketus Arsya

Baru saja ia hendak melepaskan tangan Alexa yang memeluk leher nya namun tiba-tiba Alexa semakin mengerat kan peluka nya. Mau tidak mau Arsya pun mengalah, dari pada ia harus tercekik nanti nya,

"kamu emang gak mau ya berjuang bareng aku, perjuangin rumah tangga kecil kita. Aku yakin kita itu lagi di uji Sya" gumam Alexa

Arsya tak menjawab ucapan Alexa, ia pun melepaskan pelukan Alexa dilehernya. Bagus deh Alexa tak memeluk erat lehernya, sehingga memudahkan ia untuk melepaskan nya. Arsya menatap dalam mata Alexa. Ia bersyukur istrinya itu tidak menangis, tetapi ia juga tahu, di balik tatapan sendu Alexa, istrinya itu pasti sedang sedih. Tapi mau gimana lagi? Fikiran Arsya sedang tidak stabil, makanya ia butuh waktu untuk sendiri

Melihat Arya yang tak ada tanda-tanda berbicara, Alexa pun memegang tangan Arsya dan mencium punggung tangan suaminya

"percaya sama aku Sya, aku mohon"

Jujur, Arsya pun tak tega untuk meninggalkan Alexa sendiri di rumah, ia terasa berat untuk pergi sementara waktu. Arsya tak menggubris, pria itu langsung mengambil tas nya dan di sampirkan kebahu kanan nya

"Aku akan pergi untuk beberapa hari, kamu gak usah khawatirin aku. Jaga kesehatan" setelah mengatakan itu Arsya langsung melenggang pergi

Dengan cepat Alexa pun menyusul nya "Sya, jangan pergi lagi" pinta nya

Alexa masih menyusul langkah lebar Arsya, ia memang sangat lamban dalam hal berlari, apa lagi karna kondisi nya yang sedang berbadan dua.

Dilihat Arsya hendak membuka pintu mobil ia pun dengan cepat mencegah nya dengan memegang tangan pria itu. Mau tak mau Arsya menatap Alexa

"Sya, jangan pergi ya" pinta Alexa yang dijawab gelengan kepala dari Arsya

Alexa menghembuskan nafas nya kasar "Yaudah kalo gitu kamu perginya kemana, nanti biar aku susul"

Arsya menggenggam tangan Alexa, dan mengusap pucuk kepala istrinya

"Gak usah khawatirin aku, aku cuma lagi butuh waktu buat sendiri" ucap Arsya

"kamu udah gak butuh aku?" sela alexa dengan cepat

Arsya hanya diam, Alexa menatap nya sendu, jika Arsya pergi bagaimana dirinya bisa mnghubungi pria itu, sedangkan ponsel nya saja di banting oleh suaminya

"handphone aku kenapa kamu banting"

Arsya tersenyum tipis, disaat seperti ini Alexa malah mementingkan ponsel nya, mungkin istrinya itu nanti akan sedikit sulit untuk menghubungi selingkuhan nya

"tadi selingkuhan kamu telopon dia bilang kangen katanya sama kamu" ucap Arsya lembut

Alexa mati-matian menahan air matanya agar tidak tumpah di hadapan Arsya. Ia hanya mengalihkan pandangan nya saat Arsya menatap nya. Andai Arsya mau mendengar penjelasan nya, mengapa ucapan lembut Arsya terasa sangat menyayat hatinya itu. Arsya belum sepenuh nya percaya dengan nya

Arsya menarik dagu Alexa, agar istrinya itu menatap nya. Arsya tersenyum hangat

"kamu gak usah sedih, kamu bisa pake handpone lama aku di dalam lemari. Jadi kamu bisa hubungi selingkuhan kamu, dan kamu juga bisa ketemuan sama dia sepuasnya. Atau dia mau main ke rumah juga gapapa ko. Bilang sama dia, kalau suami kamu ini ngijinin" ucap Arsya lembut dengan menekan kan kata suami

Runtuh sudah pertahanan Alexa, air mata nya langsung lolos tanpa seizin nya. Arsya melepaskan tangan nya yang memegang dagu Alexa. Arsya mengecup singkat kedua mata Alexa

"Jaga kesehatan kamu, sama bayi kita. Aku pergi"

Setelah mengatakan itu Arsya langsung melenggang pergi bersama mobil nya yang kini muai menajuh dari pandangan nya. Entah apa yang ada di fikiran Arsya saat ini. Apakah pria itu tidak memikirkan ucapan nya yang sangat menyakiti Alexa

Memang Arsya tidak kasar saat ini, dan pria itu bersikap hangat padanya. Tetapi, ucapan lembut nya itu sukses menohok hati Alexa. Mana bisa ia menerima ucapan yang tidaj benar sama sekali.

Ia bingung dengan Arsya, mengapa sikap suaminya itu sangat sulit di tebak, tadi ketus, dan sekarang? Romantis dan julit bercampur dalam waktu  yang sama. Alexa mengusap air mata nya,

"maafin bunda nak, bunda gak bisa jaga janji bunda untuk gak menangis lagi"

Sedangkan di lain tempat, Arsya merutuki mulut nya yang sudak keceplosan ini. Ia. Menabok pelan mulut nya, mengapa bisa mulut nya ini berbicara seperti itu, ia benci pada mulut nya sendiri. Mulut nya yang mengeluarkan kata-kata begitu menohok hingga membuat Alexa menangis

Arsya memukul stir mobil nya, ia menyesal karna tak bisa menepati janji nya untuk tidak membuat Alexa menangis lagi

Maafin aku Alexa, aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu

🐒🐒🐒

Sorry for typo 🙏

ALEXA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang