¹² Bola Basket

443 61 5
                                    

Agatha mengobati luka Rahel. Bara sesekali melihat Rahel. Ia tak tega melihat Rahel.

“Sebenarnya siapa yg udah buat lo gini Hel?” tanya Bara.

Apa Kk Bara akan percaya, kalau geng Kk Helen lah yg melakukan ini, Batin Rahel.

Agatha seketika heran, Kok Rahel diam aja ya?

“Hel gue nanya. Lo malah bengong.”

“A-aku ga tau Kk.” Rahel berbohong.

“Lo yakin ga tau? Lo bilang aja ke gue, ntar gue yg ngurus.” jelasnya.

Aku ga yakin Kk akan berbuat itu kepada Kk Helen, Rahel menunduk.

“Hm... Bar. Lo lagi ga ada kelas?” Agatha mengalihkan pembicaraan.

“Ada. Kelas Biologi sekitar 10 menit lagi.”

“Kalau gitu Kk ke kelas aja, ntar telat lagi.” ujar Rahel.

“Tapi elo?”

“Tenang Bar. Kan ada gue, lagian jadwal gue kosong.”

“Ya udah gue ke kelas.”

“Hati-hati Kk.” Melihat Bara menjauh, Rahel sedikit lega. Agatha mulai curiga, karena jelas saja Rahel telah berbohong.

“Hel.”

“Ya Kk?”

“Lo kenapa berbohong sama Bara?”

“Maksud Kk?” tanya Rahel seolah tak mengerti.

“Gue itu udah liat semua, jadi lo ga bisa bohong sama gue.”

“Hm... maaf Kk.”

“Ga papa. Jadi kenapa lo berbohong?” sambil membereskan kotak obat.

“Aku ga mau aja kalau Kk Bara tau semuanya, dia bakal berantem lagi sama Kk Helen.”

“Jadi lo udah kenal juga sama Helen?”

“Iya Kk, tadi pas di kantin.”

“Tapi, mereka udah bikin lo celaka.”

“Iya sih Kk. Tapi, ya sudahlah.”

“Lo mau maafin mereka gitu aja?”

“Kita sebagai manusia harus saling memaafkan Kk. Bisa jadi mereka itu khilaf. Aku ke sekolah mau belajar Kk, bukan cari musuh.”

“Lo itu jadi orang baik amat.”

“Hm... ga kok Kk.”

“Oh iya, gue jadi kepo. Lo kok bisa kenal sama Bara? Dan gue liat si Bara juga perhatian sama elo.”

“Apaan sih Kk. Kami cuman temen doang.”

“Eh, tapi lo kayak santai gitu sama Bara. Beda banget sama Reyhan waktu itu.”

“Ya ampun Kk. Aku itu biasa aja sama mereka.”

“Iya deh. Eh pertanyaan gue belum lo jawab.”

“Yang mana Kk?”

“Itu, lo kok bisa kenal sama Bara? Karena yg gue tau, Bara itu susah deket sama cewek. Apalagi adik kelas, dia itu hanya dekat ya– dengan geng pacarnya. Atau anak-anak seangkatannya, tapi ya gitu, sekedar kenal nama doang.”

“Oh. Kalau itu hanya ketidaksengajaan Kk.”

“Oh ya? gimana tuh ceritanya?”

Rahel menjelaskan tentang pertemuan awalnya dengan Bara. Agatha seketika tersenyum-senyum seakan mengejeknya. Agatha terus menggoda Rahel, tapi Rahel menganggap semua itu hanya kebetulan. Ia selalu memandang orang sama, tanpa ada perasaan lebih. Terlalu asik mengobrol, Ia teringat bahwa ia ada kelas sekitar Pukul 14.00.

PELIK [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang