³0* Seleksi Akhir

309 37 11
                                    

Setelah selesai Rahel kembali mengayuh sepeda untuk kembali. Rahel terlihat santai dengan sepedanya, saat dia melewati sebuah Sekolah Dasar. Rahel mendengar sesorang berusaha memanggilnya dan memintanya berhenti.

“Kk–” kata anak kecil itu.

“Kamu panggil aku?” tanya Rahel. Kemudian turun dari sepeda.

“Kk Cantik—” Calys memeluk Rahel erat, saat Rahel sedikit berlutut untuk sejajar dengannya.

“Eh.” Rahel membalas dengan heran.

“Kk Cantik, Calys senang banget bisa ketemu sama Kk lagi.” Calys melepas pelukannya.

“Hm... tunggu. Kamu anak kecil kemarin itu kan?”

“Iya Kk.”

“Wah, udah lama kita ga ketemu ya. Kamu ga diganggu lagi kan sama orang itu?”

“Ga kok Kk. Kan Kk udah bikin mereka kapok.”

“Kamu ini bisa aja. Oh iya, kamu belum di jemput?”

“Hm... belum sih Kk.”

“Belum ya, eh tunggu.” Rahel mengangkat sebuah telepon. Setelah selesai, ia kembali dengan Calys.

“Kenapa Kk?” menatap Rahel yg bingung.

“Hm... gini dek. Kk di suruh bos Kk untuk balik, karena ada orderan lagi. Tapi kamu gimana?” ujar Rahel menatap khawatir.

“Ga papa Kk. Daripada Kk di marahin bosnya, Calys ga papa kok disini.”

“Tapi ini udah mulai sepi dek.”

“Ga papa Kk, Ha... itu mobil Kk Calys udah mau kesini.” melihat sebuah mobil dari kejauhan.

“Oh ya?” saat Rahel hendak berbalik, telefonnya berdering.

“Kk ga bisa nunggu ya, Kk udah disuruh balik. Bye Calys!” ujar Rahel lantas mengayuh sepeda.

“Yah. Padahal Calys mau kenalin sama Kk Bara tadi.” gumam Calys, melihat Rahel telah menjauh.

“Liatin apaan Lys?” Bara turun dan menghampiri adiknya.

“Itu Kk Bara. Kk Cantik Calys.”

“Dimana?” tanya Bara melihat jalanan sudah kosong.

“Udah pulang Kk, padahal Calys mau kenalin ke Kk Bara tadi.”

“Udahlah, yg penting Calys udah ketemu lagi kan dengan dia. Calys udah tau namanya kan?”

“Ya ampun Kk, Calys lupa tanya.”

“Ya udah kita pulang aja yuk.”

“Yok Kk.” Calys terlihat sedih.

Sebenarnya siapa Kk Cantik Yg Calys maksud? Dia terlihat sedih terpisah olehnya, Batin Bara.

Pukul 15.00…

Rahel telah berkumpul dengan teman-teman lainnya. Seleksi terakhir dimulai, Khansa menyampaikan bahwa seleksi dilakukan berkelompok lagi.

Ketua akan dianggap sebagai seorang pasien bencana alam, sedangkan anggotanya menjadi seorang PMI yg siap membantu. Setiap kelompok membentuk tugas masing-masing. Kemudian ketuanya disembunyikan, seakan-akan masih di lokasi kejadian.

“Ok. Kita pencar, lo sama lo kesana, terus lo ….” perintah Gio.

Mereka semua berpencar, dan akhirnya salah satu dari mereka menemukan Reyhan yg tergeletak seolah sedang pingsan. Gio lalu memberi aba-aba untuk yang lain, semua terlihat antusias.

PELIK [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang