Agatha sontak kaget mendengar hal itu. Lalu ia mencoba lebih dekat dengan Rahel.
"Alah Lo ga usah boong lah."
"Ngapain aku boong Kk. Emang nyatanya gitu."
"Lo serius?"
"Iya. Emang ada tampang-tampang penipu ya Kk?
"Hahaha.. ya ga sih. Cuman gue heran aja, Zaman kini cewek ga punya pacar atau setidaknya mantan itu mustahil."
"Ga ada yg mustahil di dunia ini Kk."
"Iya juga sih. Tapi, Lo kok bisa kek gtu?"
"Maksudnya ga punya pacar?" Agatha mengangguk. Dan mendengarkan semua penjelasan dari Rahel. Tapi, siapa sangka. Ternyata Reyhan masih berada di depan pintu UKS. Tentu saja, ia mendengar semua pembicaraan itu.
"Jadi gitu Kk.."
"Oh gitu. Wih.. lo keren juga." Agatha menyenggol bahu Rahel.
"Hehehe. Biasa aja kali Kk. Kan semuanya tergantung pada kita."
"Iya. Lo ada benernya. Bahkan lo lebih dewasa daripada gue. Wkwk."
"Hahah.. Kk ini ada-ada aja."
Sementara di luar...
"Ni cewek unik juga." Reyhan kemudian meninggalkan tempat itu.
Kembali ke Rahel....
Agatha pun merasa pembicaraan ini asik. Hingga dia terus bertanya tentang Rahel. Dengan senang hati Rahel menanggapinya.
"Jadi Lo anak pindahan dari mana?"
"Dari SMAN 2 Teluk Bambu Kk."
"Oh.. Kenapa lo pindah?"
"Sebenarnya aku pindah kesini karena Beasiswa Kk. Jadi, karena disini lebih memadai fasilitasnya dan materi disini juga baik. Makanya aku pindah kesini aja Kk."
"Lo dapet beasiswa?"
"Iya kk."
"Gue kira...."
"Iya kk. Aku emang orang sederhana. Ga sepantasnya disini sih. Cuman demi cita-cita, apapun akan aku lakukan. Selagi itu benar.”
"Gue bukan maksud nyinggung elo. Yaa sorry gue gak tau."
"Iya Kk ga papa kok."
"Pantesan Lo ngomongnya halus banget kek gitu."
"Biasa aja kok Kk."
"Masa Lo ga ngerasa. Orang-orang disini pada 'lo' , 'gue' . Tapi lo beda."
"Hehe... iya udah kebiasaan kk."
"Emang lo ga merasa beda gtu. Tapi, lo ga ngerasa kalau orang lain ga sopan kan?"
"Ga kok Kk. Aku sih maklum aja. Ini kan kota besar. Apalagi sekolah ini favorit, yg isinya anak-anak konglomerat."
"Konglomerat apaan, semuanya sama kali." Rahel tersenyum. Di tengah asik mengobrol. Suara bel pulang berbunyi. Bahkan, sorakan murid-murid terdengar sampai UKS, walaupun hanya bisikan-bisikan kecil.
"Eh.. itu bel pulang Kk?"
"Keknya sih iya. Yah.. padahal baru aja gue ada temen ngobrol."
"Hahaha.. ya udah ga apa kali Kk. Lagian kan lebih bagus kalau bel pulang. Aku masih mau disini kok."
"Lo serius?
"Iya kk."
"Thanks Rahel." Agatha memeluk Rahel dan diterima dengan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELIK [COMPLETED]
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU 🍄 *Sebagian part diprivasi SMA Alam Semesta merupakan sekolah favorit dan terunik di Bandung. Keunikannya bisa dilihat dari cara belajarnya layaknya Universitas. Mungkin ini sulit dimengerti, tapi tidak sedikit yang ingin sekolah disini...