²5* Curhat

332 40 5
                                    

Tok-Tok

“Masuk aja.” ujar Bara.

“Kk.” Calysta memeluk Bara dari belakang yg tengah membuat tugas.

“Calys, tumben?”

“Ga kok.”

“Kk tau Calys pasti mau dibeliin es krim ya?”

“Ih, ga tau.”

“Terus mau apa?”

“Calys mau minta tolong sama Kk untuk cari seseorang.”

“Emangnya Calys mau cari siapa?”

“Kk cantik.”

“Kk cantik yg kata Bunda nolongin Calys waktu itu?”

“Iya Kk. Calys pengen ketemu sama Kk cantik lagi, soalnya Kk cantik ga pernah lewat lagi di depan Sekolah Calys.”

“Gitu. Calys tau namanya siapa?”

“Hm... namanya, siapa ya? Calys ga ingat.”

“Kalau ciri-cirinya?”

“Hm... Kk itu cantik. Dia terlihat manis banget Kk kalau senyum, karena ada lesung pipi di wajahnya. Emang sih yg paling jelas itu di sebelah pipi kirinya. Tapi emang manis Kk suer–”

“Emangnya Kk Helen ga cantik dan manis?”

“Ih Kk. kalau Kk Helen emang dah cantik, tapi kecantikannya emang kayak ga natural aja Kk. apalagi dia juga karena blasteran dan pandai make up. Kalau Kk Cantik aku itu mukanya mulus natural, beda banget sama Kk Helen.”

“Iya deh. Terus apa lagi?”

“Terus Kk itu tak terlalu tinggi dan tak terlalu pendek, mungkin sebahu Kk. Dan satu lagi yg bikin Calys adem liatnya.”

“Apaan?”

“Cie–Kk kepo–”

“Calys—” Bara mengacak rambut Adiknya.

“Ih Kk—paling hobi ngacak rambut Calys.”

“Daripada Calys hobinya bikin cerita gantung.”

“Haha... iyadeh. Yg bikin adem itu–Kk cantik aku pakai hijab, beda sama Kk Helen.”

“Hijab?”

“Iya Kk.”

Bara menjadi melamun teringat tentang kebersamaannya dengan Rahel, dari awal pertemuan hingga disaat mereka tertawa di taman belakang sekolah.

“Kok Kk jadi senyam-senyum gitu.” gumam Calys.

“Kk!” kata Calys, sedangkan Bara masih senyam-senyum.

“Kk Bara!!” teriaknya membuat Bara tersadar dalam lamunannya.

“Calys, kenapa pakai teriak-teriak?”

“Kk sendiri ngapain senyam-senyum ha?”

“Siapa yg senyam-senyum?”

“Boong aja, jangan-jangan Kk ga dengerin Calys ya dari tadi.”

“Kk denger Lys.”

“Terus kenapa Kk melamun, pakai senyam-senyum lagi. Calys kesel sama Kk, Calys mau balik ke kamar aja.”

“Loh, Lys—”

Suasana hangat di kamar no 26

“Jadi Kk Shelin ngekos dan satu kamar sama kita Kk?” tanya Rahel sambil membantu merapikan barang Kk Shelin dan memasukkan ke lemari di bawah kasur baru itu.

PELIK [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang