59* Hangat

273 26 20
                                    

Selamat Membaca semuanya 🤗

3 bulan kemudian…

Semua tengah berkumpul dirumah besar bernuansa gold-putih ditemani dengan taman diperkarangan rumah disertai air mancur yang indah. Semua mulai membantu persiapan keberangkatan cowok tersebut. Koper telah tersusun rapi dalam bagasi mobil. Semua orang telah bersiap menuju bandara.

“Gue pamit dulu.”

🤖🤖🤖

Bugh!!

“Gue benci!”

“El!! Buka pintunya!! El! Kamu kenapa??” Keyma mengetuk pintu kamar sekeras mungkin.

“Gue benci!!” Daniel melempar semua barang diatas meja belajarnya. Mengacak semua benda dikamarnya, kemudian duduk beringsut menatap foto dilayar ponselnya.

Kenapa gue baru tau!! Kalau gue udah cinta sama lo!! Daniel menghempas ponselnya dengan keras.

Flashback on
Daniel sedang duduk ditaman dengan tatapan sekosong mungkin. Kenapa bayang-bayang lo selalu muncul?? Bukankah gue hanya mencintai Rahel? Daniel mengusap kasar wajahnya.

Ada beberapa pasang muda-mudi sedang mesra ditaman, anak-anak kecil berlarian, dan sebuah pemandangan yang bikin matanya membelalak sempurna. Dia segera bangkit mengejar gadis tersebut.

Gadis yang selama ini selalu muncul dalam bayangnya dan mengusik hatinya. Dia kehilangan jejak, tapi ia tak nyerah. Terus ia mencari kesegala penjuru taman hingga langkahnya terhenti.

“Ih!! kan jadi belepotan tau!”

“Hahaha, ga papa kali.”

Aurora dan Rafly berlarian seperti anak kecil saling perang es krim. Kemudian Rafly memberikan sapu tangan untuk Aurora yang diterima dengan baik.

Daniel seketika tertegun melihat cowok bersama Aurora sedang berlutut dengan sebuah kotak merah muda tersebut.

“Pacaran itu tak dibenarkan dalam islam. Menikah adalah yang paling dibenarkan bagi sepasang kekasih yang saling mencintai. Umur kita memang masih dini, belum saatnya kita menikah. Tapi, maukah kamu menjadi calon istriku dengan menerima lamaran awal ini?”

Aurora menarik nafasnya dalam-dalam, “Gue mau.”

“Kamu serius?”

“Iya.”

Rafly segera memasangkan kalung tersebut pada Aurora. Mereka mengangkat kamera dan mulai berpose. Kemudian mereka melenggang pergi dengan bahagia.

Gue telat! Gue bodoh! Kenapa gue sia-siain cewek seperti dia!! Baru aja gue mau meminta maaf dan mengulang kembali semuanya. Tapi semua itu tak akan pernah terjadi. Gue benci diri sendiri!!!
Flashback off

“Gue terlalu bodoh!!”

“Biar aku dobrak Mbak.” ujar Dika, dibalas anggukan oleh Keyma.

Brak!

Engsel pintu telah lepas dengan sempurna. Kamar bernuansa abu-abu ini tidak lagi bersih dan rapi seperti biasanya. Semua barang berserakan, terlempar acak, ponsel tersebut telah hancur berkeping-keping. Keyma langsung menghampiri anak tampannya yang telah duduk beringsut dipojokan.

“El.” mendengar suara Keyma, Daniel lantas memeluk Bundanya dengan erat.

💞💖💕💖💞

“Makasih ya.” ujar Aurora turun dari motor seraya menunjukkan kalung perak dengan permata biru kecil ditengahnya.

“Maaf ya. Aku ga bisa beli kamu kalung yang lebih bagus dan mahal ya. Aku juga ga bisa antar jemput kamu pakai mobil.”

PELIK [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang