“Suara kamu bagus nak.” kata pria itu membuat Rahel kaget.
Pakaiannya rapi dan terlihat berkelas, dia terlihat muda padahal nyatanya ia seumuran dengan ayahnya, 43 tahun. Rahel hanya tersenyum dengan anggukan kecil padanya.
Dia menawarkan sebuah pekerjaan sebagai penyanyi di Kafenya, Rahel tersontak kaget. Mulai mencerna perkataannya, membuat pria itu bertanya untuk kedua kalinya.
“Jadi kamu bisa?” tanyanya, Rahel lalu mengangguk dan Pria itu mengajakku ke dalam.
Sekarang posisi Rahel sudah di panggung, Mc menyebut namanya. Beberapa mata melihat, Rahel semakin gugup. Beberapa kali Rahel menghembuskan nafas pelan, pemilik Kafe seakan memintanya untuk memulai dengan segera. Rahel semakin gugup, tapi rasa itu sedikit berkurang saat ia melihat gitar.
“Selamat sore semuanya.” sapa Rahel,
“Maaf menggangu waktunya, disini saya akan nyanyikan lagu ‘Celengan Rindu’, untuk semua pengunjung apalagi yang tengah di landa rindu.” Rahel mencoba rileks, membuat beberapa pengunjung tersenyum sekilas, lalu menyantap makanannya.Petikan gitar dimulai, Rahel mulai rileks karena ini kesempatan untuk cari uang. Rahel memasukkan lirik demi lirik lagu. Awalnya gugup, tapi ia berusaha rileks lagi hingga percaya diri itu muncul.
Kini perhatian pengunjung kepada dia, mereka menghentikan kegiatannya dulu. Disaat itu juga, seorang cowok memasuki Kafe dan ikut melihatnya.
Dan tunggulah aku disana
Memecahkan celengan rinduku
Berboncengan denganmu
Mengelilingi kota
Menikmati surya perlahan menghilangHingga kejamnya waktu
Menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu
Saling mengirim doa
Sampai nanti sayangkuSemua pengunjung bahkan pelayan lainnya melirik dirinya, hingga tepukan tangan memenuhi ruangan, saat lirik dan petikan gitar berhenti Rahel mainkan. Betapa senangnya ia melihat pemandangan disini, walau ia tak bisa melihat jelas mereka siapa. Tapi, Rahel sangat senang.
Maunya aku pakai kacamata tadi.
Rahel hendak beranjak turun tapi para pengunjung meminta untuk bernyanyi kembali. Saat itu juga, Pemilik Kafe berjalan kearah Rahel bersama seorang cowok.
“Daniel?”
“Kalian sudah kenal?” katanya membuat mereka tersenyum dan anggukan kecil,
“Bagus kalau gitu. Kalian nyanyi berdua aja, kamu jangan bingung Rahel. Daniel ini ponakan saya, saya mengajaknya tadi kesini karena tak ada penyanyi.”“Lagu apa?” tanya Rahel saat berada dipanggung dengan Daniel.
“Teman Cintaku, lo tau kan?” katanya,
“biar gue yang main gitar.” Daniel meraih gitar ditangan Rahel.Rahel mengangguk paham dan mereka mulai bernyanyi. Pandangan pengunjung tertuju pada mereka, mau gimanapun lagu ini terkesan romantis. Bahkan, ada pengunjung yang merekam mereka.
Jangan pergi dari hidupku
Tetap disini temaniku
Sungguh ku tak mau kamu jauh dariku
Jangan tak setia padaku
Kau hanya untukkuTepuk tangan bergemuruh sejenak, semua larut.
“Aaa … mereka so sweet banget .... ”
“Iya jadi baper!!”
“Mereka seperti kita dulu ya Pa.”
“Gue akan viralkan penyanyi hebat ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PELIK [COMPLETED]
Teen FictionFOLLOW DULU 🍄 *Sebagian part diprivasi SMA Alam Semesta merupakan sekolah favorit dan terunik di Bandung. Keunikannya bisa dilihat dari cara belajarnya layaknya Universitas. Mungkin ini sulit dimengerti, tapi tidak sedikit yang ingin sekolah disini...