⁴9* Pesta

287 35 12
                                    

Sorry gaes, auhornya baru up.
Butuh perjuangan buat up, gegara paket habis 🤧🤧. Alhamdulillah baru bisa karena hospot adik tercinta grass, terhura author 🤧🤧. Eh terharu🤓.

Buruan klik dulu ya 🤓🤓

---------------------------------

“Uwuw!! romantis banget sih—“

“Aurora!“

“Kalian itu so sweet bat dah. Untung gue udah punya pacar, jadi ga nyesek amat. Ahaha—“ Aurora lantas mengambil kursi tepat disebelah Rahel.

“Ara ada-ada aja.”

“Udah deh, sekarang kita selfi-selfi dulu buat dokumentasi.” Aurora mengatur posisinya.

“Dokumentasi apa?”

“Dokumentasi TTM,” ujarnya seraya meminta Rahel lebih dekat, “Teman tapi Mesra, Asek!” tutur Aurora.

Rahel dan Reyhan hanya bisa menggeleng melihat tingkah Aurora. Ntah sudah berapa kali ia menekan tombol kamera tersebut. tapi, ya sudahlah mereka nurut aja.

Di Mall

“Coba lo pakai ini Hel.”

Shelin menyodorkan baju kepada Rahel. Udah berapa kali mereka memintanya mencoba pakaian, hanya karna tau Rahel akan pergi ke pesta temannya.

“Hm… keknya ini terlalu mewah Kk.”

“Ha! gimana kalau ini Hel? Ini simpel ga palah ribet kok, pasti sesuai deh.” Shiren menyodorkannya pada Rahel.

Setelah selesai Rahel keluar dan terlihat kedua mata cantik mereka terpana, ntah kenapa Ia juga bingung. Dan akhirnya baju terakhir ini juga mengakhiri kegiatan belanja.

Alhamdulillah.

💣💣💣

Rahel telah memakai baju tersebut, Ya udah sekali ini saja, Rahel harus berlapang dada atas perlakuan kedua Kk kos-kosannya. Mereka mendadani, tak lupa ia berpesan ‘intinya cuman dikit aja ya Kk, ga usah menor'.

Setelah rapi dengan semua yang mereka siapkan, mereka segera melangkah keluar. Beberapa pasang mata anak kos memandang Rahel, tentu ini membuatnya sedikit risih.

“Hel, lo cantik amat dah.”

“Iya Hel. Baru kali ini gue liat lo kek gini. Suwer dah lo makin cakep pakai begituan.”

“Lo cantik Hel, ga usah risih gitu sama muka. Make-up lo halus banget kok.”

Begitulah pendapat mereka dan Rahel? Tentunya hanya mengangguk sembari tersenyum kecil.

Rahel, Shiren, Shelin sedang mencari rumah pemesan orderan. Mereka berangkat bersama karna daerahnya yang sama dengan Pesta Bara.

Akhirnya mereka menemukannya. Sementara Shelin memencet bel, Rahel terus sibuk dengan ponselnya.

Duh, Ra! Angkat dong telfonnya, Rahel kemudian membantu temannya setelah melihat pagar terbuka.

“Sudah semuanya kan?” matanya fokus, “kalian sudah bisa balik kok, biar ini pelayan Tante yang bawa.” jelasnya. Mereka mengangguk sembari tersenyum sebagai ucapan terimakasih.

“Kamu Rahel kan?” tanyanya, “kamu cantik banget! Mau kemana?” Clara memandanginya secara keseluruhan.

“Hm… makasih Tante. Rahel mau ke—“ kalimatnya terputus oleh suara anak kecil yang menggenggam tangan cowok tak asing baginya.

PELIK [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang