˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 7 (REVISI)

13.8K 800 39
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Disinilah Nina sekarang berada. Duduk manis di ruangan BK. Bahkan sudah setengah jam ia disana. Diintrogasi oleh Bu Caca.

Daritadi baik Nina maupun Dinda tidak ada yang mau mengaku.

Bu Caca menghela nafasnya kesal. "Ini terakhir kalinya saya nanya! Siapa diantara kalian yang memulai perkelahian tadi?"

"Dia!" ucap Nina dan Dinda bersamaan. Mereka saling tunjuk-menunjuk.

Bu Caca memijat pelipisnya. "Bisa kalian ceritakan bagaimana kejadiannya?"

"Saya pengen dengar dari Dinda dulu," ucap Bu Caca.

Dinda menjulurkan lidahnya pada Nina. Nina meremas rok nya karena kesal. Jika tidak ada Bu Caca mungkin ia akan menjambak Dinda lagi.

"Jadi tadi tuh saya lagi bincang-bincang sama Liya sama Devi tiba-tiba aja Nina datang marah-marah kesaya," ucap Dinda dengan wajah di buat-buat sedih.

Nina membuka mulutnya lebar.

"Apaan tuh?!! Bohong banget!!"

"Lo tuh ada dendam apa sih sama gue Nin? Perasaan gue baru aja kenal sama lo," ucap Dinda dengan berlinang air mata buaya.

"Heh lo ngomong sembarangan! Bisa-bisanya lo ngarang cerita!" geram Nina.

"Cukup! Biar Dinda lanjutin ceritanya!"

"Karena Nina langsung menjambak saya. Ya saya enggak tinggal diam lah Bu," sambung Dinda.

"Wah hebat ya lo ngarang cerita!" geram Nina.

Sedangkan Dinda malah makin membuat wajahnya seolah-olah ceritanya memang benar.

"Gue memang jujur kok Nin. Lo kayaknya enggak suka banget ya sama gue?" tanya Dinda.

"Sudah! Sekarang saya pengen dengar cerita dari Nina!"

Nina menarik nafasnya dalam.

"Tadi tuh saya pengen ke kantin. Lalu enggak sengaja liat Dinda lagi bully Devi sama Liya," jelas Nina.

"Nah tuh kan Bu, Nina tuh ngefitnah saya!" tuduh Dinda.

Nina memegangi dadanya berusaha sabar.

"Gue enggak fitnah! Lo tuh yang ngarang cerita segala!"

"Aduh saya pusing dengar kalian berantem daritadi! Kamu Dinda diam! Saya ingin dengan cerita Nina dulu!"

"Saya enggak tega liat mereka dibully jadi saya tolongin. Pas saya nolongin si Dinda malah ngehina saya. Saya enggak terima. Makanya saya lawan," jelas Nina.

"Beneran kamu bully Devi dan Liya?" tanya Bu Caca. Tentu saja Dinda menggeleng.

"Cuma bincang-bincang biasa kok Bu," elak Dinda.

Bu Caca manggut-manggut. Ia menatap Dinda dan Nina bergantian.

"Baiklah, setelah mendengar cerita tadi saya memutuskan untuk menghukum Nina!"

"Loh kok saya!?" ucap Nina dengan nada tinggi.

"Ibu lebih percaya sama anak modelan gini?" ucap Nina tidak terima.

"Tuh kan Bu, Nina tuh kasar!"

Dengan lihainya Dinda membuat Bu Caca yakin. Sekarang Dinda sudah menyeringai ke arah Nina.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang