˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 26 (REVISI)

11.7K 558 21
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Setelah dua hari keadaan Bagus membaik. Dan sesuai kesepakatan Nina dan Kenzo akan menikah besok.

Adakah yang bersedia menggantikan posisi Nina? Jika ada mari bertukar kehidupan.

Kenzo dan Nina sekarang berada di butik milik tantenya Kenzo. Mereka sedang memilih gaun pengantin.

"Hai!" sapa Dina, tantenya Kenzo.

Begitu melihat Kenzo datang bersama seorang wanita Dina sangat senang. Ia mencium pipi kanan dan kiri Nina bergantian.

"Nina kan?" tanyanya.

Nina mengangguk. "Tante sudah pilihkan kebaya yang cocok untuk mu dan juga gaun untuk resepsi besok," ucap Dina semangat.

Nina hanya tersenyum kecut. Kemudian Dina membawanya ke ruangan ganti.

Nina mencoba kebaya nya terlebih dahulu. Saat keluar dari ruang ganti ia takjub melihat Kenzo yang sangat tampan dengan balutan jas hitamnya.

Kenzo juga menoleh. Ia dibuat kagum dengan cantik alami Nina memakai kebaya simple tapi elegan. Ia tersenyum tapi tidak di tanggapi Nina.

"Wah wah wah Nina cantik sekali! Anggi memang tidak salah pilih menantu," puji Dina membuat Nina terkekeh pelan.

"Bisa aja si tante," ucap Nina tersipu. Dia seorang wanita yang jika di puji pasti akan melayang.

"Gimana? Suka sama kebayanya?" tanya Dina.

Nina mengangguk. "Suka kok tan, tapi bisa di kecilin lagi ga? Soalnya agak longgar," ucap Nina.

"Iya, nanti ukur dulu biar pas ngecilinnya gampang," ucap Dina.

Nina beralih mencoba gaun resepsi nya.

Yang ini Nina akui sangat ribet, panjang, dan berat. Ia saja kesusahan untuk menarik resleting bagian belakang. Kepalanya menyembul keluar mencari keberadaan Dina untuk membantunya menaikkan resleting nya.

"Cari siapa?" tanya Kenzo yang sedang duduk di sofa.

"Tante Dina mana?" tanya Nina.

"Tadi lagi angkat telpon. Kenapa? Butuh bantuan?" tanya Kenzo.

Em Nina agak ragu untuk meminta tolong pada Kenzo. Ia kembali menutup pintu dan berusaha agar resleting nya bisa naik. Tapi gagal.

Ia menyembul lagi dan masih tidak ada Dina. Terpaksa meminta bantuan Kenzo.

"Om!" panggil Nina. Kenzo yang sedang memainkan ponsel menengok.

"Kenapa?"

"Coba sini bentar!" ucap Nina.

Kenzo tanpa curiga mendekati Nina. Ia sudah sampai di depan pintu ruang ganti.

"Tolongin gue dong," mohon Nina.

"Tolong apa?"

Nina berbicara sangat pelan hingga Kenzo tidak dapat mendengar dengan jelas.

"Apa? Coba ulangi! Saya ga denger," ucap Kenzo.

"Dasar om tua budeg!" umpat Nina.

"Saya enggak budeg Nina kamunya yang bicara kayak semut," sahut Kenzo tidak terima.

"Bantuin gue narik resleting baju nya nyangkut," ucap Nina agak malu.

Kenzo malah tertawa membuat pipi Nina memerah.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang