˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 19 (REVISI)

13.1K 661 19
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Sekarang Nina sekeluarga bersama keluarga calon suaminya sedang makan. Entahlah katanya tadi menunggu seseorang.

Nina tidak begitu peduli juga karena perutnya sudah lapar.

Tidak lama datang seorang lelaki menggunakan jas putih datang dengan nafas yang tidak teratur.

"Maaf Pa, Ma! Ken telat," ucapnya sembari mengontrol nafasnya.

"Emangnya kamu kenapa sih? Papa bilang kan hari ini libur dulu!" ucap Irwan.

"Tadi Ken udah kosongin jadwal malam tapi ada pasien mendadak harus di operasi Ken ga bisa ninggalin gitu aja," jelasnya. Irwan paham. Memang itu sudah harus kewajibannya sebagai dokter.

"Ya udah enggak papa, duduk sini!" perintah Irwan sambil menunjuk ke bangku kosong.

Orang yang bernama Ken itu duduk.

"Nah karena anak saya sudah datang, Nina perkenalkan ini anak saya namanya Kenzo dia yang bakal dinikahkan dengan kamu," tutur Irwan panjang lebar.

Nina yang sedang makan jadi tersedak. "Uhukkk."

Dengan sigap Karin memberikan Nina segelas air untuk meredakan sedakan.

"Nina ga papa?" tanya Anggi khawatir.

"Enggak kok tan eh maksudnya Ma," ucap Nina canggung dengan panggilan Mama.

Nina menatap orang yang beberapa detik yang lalu dinyatakan sebagai calon suaminya.

Dan bertapa terkejutnya Nina. "Lo?" jerit Nina sambil menunjuk Kenzo.

Lantas Karin menyenggol kaki Nina di bawah meja sana atas sikap kurang sopannya.

"Maafin atas ketidaksopanan Nina," ucap Bagus sedikit tersenyum.

Keluarga calon suami Nina tidak keberatan sama sekali.

"Jadi apakah Nina sudah pernah bertemu Kenzo sebelumnya?" tanya Irwan.

Nina mengangguk. "Dia yang pernah nabrak Nina dulu," ucap Nina.

"Ken?" tanya Irwan menyelidik.

"Ken enggak sengaja Pa!" ucap Kenzo.

"Ken juga pernah nolong Nina pas diganggu preman. Tanya aja sama Nina!" ucap Kenzo.

"Benar Nina?" tanya Karin.

Nina menatap Kenzo tidak suka kemudian mengangguk pelan.

"Baguslah kalau kalian sudah pernah bertemu sebelumnya. Memang sepertinya kalian sudah ditakdirkan bersama," ucap Anggi membuat perut Nina seketika mual.

"Karena Kenzo sudah datang bagaimana kalau kita bahas sekarang saja?" tanya Bagus.

"Iya mari," ucap Irwan menyambut senang.

"Jadi Kenzo setuju dengan perjodohan ini?" tanya Bagus.

"Saya setuju-setuju saja," ucapnya membuat kedua keluarga senang terkecuali Nina.

"Kalau Nina bagaimana?" tanya Irwan.

Bagus dan Karin harap-harap cemas melihat Nina yang hanya diam.

"Nina bagaimana?" ulang Irwan yang tidak mendapat respon Nina.

"Iya Nina setuju," sahut Nina setelah terdiam beberapa saat.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang