˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 57 (REVISI)

21.1K 649 68
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Sehabis acara kecil-kecilan tadi, Nina di ajak untuk pergi kesalon.

"Kita ngapain sih ke salon?" tanya Nina yang tidak mood untuk kemana-mana.

Lisa mengarahkan jari telunjuknya ke bibir Nina. "Udah deh Kak Nina diam aja!"

Nina menghela nafas pasrah. Daritadi pelayan salon nya ribet memakaikan ini dan itu pada Nina.

Mulai dari luluran, creambath, masker, manicure dan pedicure. Tapi Nina juga menikmati. Sudah lama ia tidak melakukan perawatan pada tubuhnya.

Mereka menghabiskan seharian hanya di salon. Kini Nina di minta untuk memakai pakaian yang mereka belikan khusus untuk Nina.

Tak lama kemudian Nina keluar. Mereka yang tadinya sibuk mengobrol terpesona dengan penampilan Nina malam ini.

"Sumpah gue kayak liat bidadari," celutuk Aeri.

"Gue bilang juga apa? Nina tuh cocok make baju itu," ujar Dinda.

Aeri mendengus kesal. "Iya, iya."

"Kalian suruh gue pake ini emangnya mau kemana sih?" gerutu Nina.

"Liat aja nanti," timpal Devi membuat Nina penasaran.

Mereka kemudian masuk ke dalam mobil milik Dinda. Dinda dan Lisa duduk di depan. Nina dan Aeri duduk di tengah sedangkan Liya dan Devi di belakang.

Dinda memberi isyarat pada Aeri. Itu membuat Nina merasa curiga. "Kalian kok pake isyarat gitu? Mau bawa gue kemana sih?!" tanya Nina tidak betah.

"Ada deh. Lo tutup mata dulu deh Nin!" perintah Aeri.

Nina menggeleng. "Enggak gue ga mau!"

"Tutup dong Nin kita tuh punya kejutan buat kamu," ujar Devi.

Alis Nina tertaut. "Kejutan? Perasaan gue ga enak nih," sahut Nina.

Karena Nina yang sangat sulit dibujuk akhirnya Dinda menepikan mobilnya. Dinda memberikan kain berwarna merah pada Aeri.

"Tuh kain buat apa?" tanya Nina waspada.

"Pegangin tangannya!" perintah Aeri.

Lisa memegangi tangan kiri Nina dan Liya memegangi tangan kanan Nina. Sementara Aeri memasangkan kain penutup itu pada mata Nina.

"Lepasin gue ih dikira gue apaan!" bentak Nina kesal.

"Eitsss awas aja kalo berani lepas tuh penutup!" ancam Aeri.

Nina menurut setelah memanyunkan bibirnya. Ia melipat tangan didada saking kesalnya.

Selama perjalanan pun Nina jadi diam.

"Masih lama ga sih?" tanya Nina mulai jenuh.

"Bentar lagi sampai," sahut Dinda.

Benar saja tidak lebih dari lima belas menit mereka sampai. Di sebuah tempat yang menyejukkan.

"Udah sampai nih?" tanya Nina.

"Yap," jawab Lisa.

"Udah boleh di buka penutupnya?" tanya Nina lagi.

"Belum!" larang semuanya kompak.

Nina menghela nafas. Devi dan Liya menuntun Nina berjalan.

Untuk mencapai tempat kejutan Nina harus menaiki banyak anak tangga.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang