˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 43 (REVISI)

11K 537 20
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Pada awalnya Nina sama sekali tidak bisa menerima kehadiran Kenzo dalam hidupnya. Namun kini berbeda. Ia kira hidup bersama Kenzo membuat hidupnya berantakan. Nyatanya hidupnya sangat bahagia.

Kenzo itu tipikal orang yang jujur, baik, dan perhatian. Walau Nina kadang kesal dengan Kenzo yang pulang larut malam. Tapi itu tuntutan pekerjaannya.

Mengenai Oma Tia, nenek Kenzo itu sudah mulai menerima Nina. Tidak lagi sinis bahkan sekarang sangat menyayangi Nina. Ia juga sudah minta maaf pada Nina tempo hari. Merasa bersalah sudah sering memojokkan Nina. Tapi ia bermaksud baik untuk mengubah kebiasaan buruk Nina. Dan ia berhasil membuat Nina menjadi lebih baik.

Saat ini Nina sedang belajar di kelas. Tapi ponselnya berdering dan menampilkan nama Bunda di layar ponselnya.

"Hp siapa yang berbunyi?" tanya guru yang sedang mengajar.

Nina berdiri dari duduknya. "Pak, saya izin mengangkat telpon dulu!"

"Dari siapa?" tanya guru itu. Hanya memastikan siapa tahu dari orang tidak penting kan.

"Bunda saya pak," jawab Nina. Setelah mendapat izin Nina keluar kelas untuk mengangkat telpon.

"..."

"Waalaikumsalam, ya Bun kenapa?"

"..."

Diseberang sana terdengar suara isakan dari Karin. Mendadak perasaan Nina tidak enak. Suara terbata-bata dari Karin membuat Nina tidak sabar mendengar kelanjutannya.

"..."

"Bunda serius?"

"..."

"Ga mungkin. Bunda bohong kan?"

"..."

Air mata Nina meluncur begitu saja. Lidahnya terasa kelu.

"O-oke. Nina kesana sekarang!"

Ponsel Nina terjatuh ketika sambungan telpon terputus. Tak kuasa menahan sakit yang ia rasakan ketika mendapat kabar bahwa ayahnya ada di rumah sakit dengan keadaan yang sangat kritis.

Ia segera menghapus jejak air mata di pipinya. Memungut ponselnya yang terjatuh tadi lalu turun ke bawah untuk mengambil surat izin.

Ini hal yang paling tidak Nina sukai. Ketika hendak keluar dari sekolah harus meminta izin dijam pelajaran dengan surat.

Surat itu terdiri dari dua lembar. Yang satu di letakkan di kelas dan yang satu di pos satpam.

Nina kesal saat harus buru-buru begini ia malah harus bolak-balik dari pos satpam ke kelas. Mana kelasnya di lantai tiga lagi.

Pertama harus meminta tanda tangan guru yang sedang mengajar, yang kedua tanda tangan satpam, ketiga tanda tangannya kemudian kembali lagi ke kelas untuk mengantarkan surat yang satu.

Pikiran Nina sekarang sedang kalut. Ingin cepat-cepat sampai dan bertemu dengan Ayahnya.

Nina memberhentikan taksi yang kebetulan lewat.

"Mau kemana neng?"

"Rumah sakit Cempaka pak!"

Daritadi Nina tidak berhenti menggigit kukunya. Raut cemas terlihat dari wajah Nina.

"Bisa lebih cepat ga pak?"

Supir taksi itu melihat Nina melalui kaca. "Ini udah cepat neng."

Nina mengacak rambutnya. Hingga tibalah di rumah sakit Cempaka.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang