˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 2 (REVISI)

23.4K 1.3K 169
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Daritadi Nina hanya berjalan tanpa tau tujuan. Tidak mungkin ia balik lagi kerumah.

"Awww," ringis Nina.

Dalam hati ia merutuki nasib nya yang sial hari ini. Pulang sekolah dapat kabar ingin dijodohkan. Pas kabur dari rumah ditabrak mobil. Dan sekarang? Ia ditabrak oleh orang yang berjalan buru-buru.

"Maaf aku enggak sengaja," ucap orang yang menabrak Nina.

Masih dengan wajah menunduk Nina menjawab, "Heh lo tuh buta hah? Orang segede gue ditabrak?!" bentak Nina.

"Iya, aku minta maaf soalnya buru-buru," ucap orang itu.

Nina mendongakkan kepalanya.

"Lo?!" ucap Nina kaget. "Jadi lo yang nabrak gue?!"

"Non Nina?" ucap orang itu tak kalah kaget.

"Bantuin gue diri!" perintah Nina. Orang itu memegangi tangan Nina.

Setelah berdiri ia membersihkan telapan tangannya yang kotor terkena pasir jalanan.

"Lo tuh punya mata kan?" tanya Nina. Orang itu mengangguk. "Harusnya lo gunain tuh mata buat jalan!"

"Maaf Non," ucapnya menunduk. Takut melihat Nina yang melotot padanya.

Nina memutar bola matanya malas.

Orang yang menabrak Nina namanya Liya Damayanti. Anak dari mantan pembantu di rumah Nina. Mereka seumuran.

"Non Nina kenapa bawa tas? Non Nina mau sekolah?" tanya Liya polos.

"Menurut lo?" tanya Nina sinis.

"Tapi kan enggak mungkin sekolah malam-malam gini," ucap Liya.

Ughh rasanya Nina ingin mencakar wajah Liya sekarang juga. "Lo tuh bego juga ya? Mana ada sekolah malam gini!"

"Oh salah ya?"

Nina berdecak. "Ya iyalah salah jadi orang kok bego!" Nina definisi orang tidak ngaca :'(

"Terus Non Nina kenapa bawa tas?" tanya Liya.

Nina menghembuskan nafasnya. Ragu ingin bilang. "Gue kabur," ucap Nina.

Liya yang kaget langsung menutup mulutnya saking terkejutnya sehingga belanjaannya jatuh.

"Lo lebay deh!"

"Non Nina kabur kenapa?" tanya Liya kepo.

"Bukan urusan lo!"

"Sekarang Non Nina mau kemana?" tanya Liya membuat Nina terdiam.

Ia menatap Liya tajam. "Em gimana kalau tinggal dirumah aku aja?" tawar Liya.

Nina tersenyum miring. "Gue? Tinggal di rumah lo?" Liya mengangguk.

"Jangan mimpi!" sinis Nina. Lagian mana mungkin orang secantik dia mau tinggal di rumah kecil, sempit dan panas.

"Enggak papa kalau Non Nina enggak mau," ucap Liya pelan dan sopan.

"Gue emang enggak mau," ucap Nina sambil memalingkan mukanya.

"Ya udah kalau gitu aku balik dulu ya," pamit Liya. Ia mengambil kantong belanjaannya yang terjatuh.

Saat Liya melangkah menjauh Nina memanggil.

"Liya tunggu!" teriak Nina.

Liya menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang