˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 38 (REVISI)

9.7K 514 31
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Sudah terhitung seminggu Oma Tia dirumah Kenzo dan Nina. Seminggu pula Nina harus berpura-pura tuli jika di omeli.

Seperti sekarang Oma Tia sedang memasak bersama Risa. Nina sangat kesal selalu saja dibandingkan. Bahkan menyindir secara terang-terangan.

"Risa kamu makin pandai masak ya?!" puji Oma Tia tersenyum senang. Menurutnya Risa itu tipe ideal yang lebih pantas bersanding dengan Kenzo.

"Iya nih Oma soalnya waktu kuliah dulu aku tinggal sendiri jadi lebih sering masak," sahut Risa sambil mengaduk sayur di wajan.

"Coba aja ya kamu jadi mantu Oma pasti senang banget," ucap Oma berandai. Risa ya cuma senyum aja di bilang begitu.

Sedangkan Nina benar-benar kesal dengan dua wanita tua itu. Ia merasa di abaikan. Kenzo juga diam saja dan sesekali senyum pada Risa.

"Oma jadi kepikiran deh buat daftarin Nina les memasak," ucap Oma Tia yang tiba-tiba membuat Nina terbatuk.

"Ga mau!" tolak Nina. Ya kali ikut les memasak apalagi ia sudah kelas dua belas dan sebentar lagi ujian. Pasti banyak tugas dan pelajaran yang harus ia pelajari.

"Tidak ada bantahan! Lagian kamu jadi cewek malu dong ga bisa masak!"

Nina memutar bola matanya lelah. Itu terus yang di ungkit. Kayak cuma Nina aja yang ga bisa masak di dunia ini.

Tak lama kemudian hidangan siap di atas meja. Begitu banyak menu yang bisa di nikmati.

"Silakan dimakan!" ucap Risa menampilkan senyuman manisnya.

Ia menunggu reaksi dari tiga orang yang mencicipi makanan mereka.

Setelah satu suap masuk ke mulutnya, Oma Tia langsung mengacungkan jempolnya.

"Ini lebih enak daripada di restoran," ucapnya.

"Ah makasih Oma," jawab Risa terkekeh. Ia kemudian beralih menatap Kenzo.

"Gimana Ken?" tanyanya.

"Enak," jawab Kenzo langsung menyuap lagi.

Sekarang ia beralih pada Nina dengan tatapan terpaksa. "Enak ga Nin?"

Nina membuang muka. "Biasa aja," sahutnya. Padahal masakan Risa memang enak. Sangat enak malah tapi ia gengsi untuk bilang.

"Oma punya kenalan yang merupakan guru memasak. Mulai besok Nina harus ikut kursus!"

Nina menghentakkan kakinya kecil. Malas sekali untuk belajar memasak. Lagian nanti kalau ia mau ia bakal bisa sendirinya.

Selesai acara makan-makan Risa pamit pulang. Katanya ia ada pasien mendadak.

🍧🍧🍧

"Nina tolong pijatin saya ya!" ucap Oma Tia kemudian berlalu ke kamar. "Saya tunggu di kamar," lanjutnya.

Nina mendengus sebal. Orang tua ini berbuat seenaknya saja. Bisanya cuma ngomel, nyindir, ngoceh.

Dengan langkah malas ia menaiki tangga dan memasuki kamar.

Disana Oma Tia sudah duduk menyender sambil membaca majalah.

"Mana yang mau dipijat?" tanya Nina ketus.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang