˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 20 (REVISI)

15K 623 13
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Setelah berpamitan dengan orangtuanya Nina ia menyusul Nina. Sementara Nina memakai sepatunya Kenzo menunggu di dalam mobil. Nina memasuki mobil Kenzo dan menutup pintu dengan sangat keras.

"Kamu ngapain duduk disana?" tanya Kenzo.

"Kenapa? Salah?" tanya Nina sinis.

"Saya bukan supir kamu jadi sekarang pindah ke depan!" Perintah Kenzo dengan tegas.

"Dih siapa lo nyuruh-nyuruh gue?" ucap Nina kesal.

"Saya calon suami kamu kalau lupa," peringat Kenzo. Hal itu membuat Nina geram.

"Ingat ya om! Gue tuh nerima perjodohan ini karena terpaksa! Garis bawahi TER-PAK-SA!" tekan Nina dengan emosi.

"Tapi setidaknya hargain saya sebagai tunangan kamu sekarang! Saya ga mau kamu duduk di belakang seperti itu!"

"Terserah gue dong mau duduk dimana! Lo bawel juga ya ternyata?"

Oke Kenzo mengalah. Ia menjalankan mobilnya menuju sekolah Nina. Daripada nanti ia malah terlambat bekerja gara-gara adu mulut bersama Nina.

Hanya hening yang menyelimuti mereka selama perjalanan menuju sekolah.

Daritadi Kenzo melirik-lirik Nina dari kaca mobil. Lalu menghela nafasnya melirik lagi dan menghela nafas lagi.

Kerjaan Nina dimobil adalah memoles bedak dan lip gloss.

"Kenapa kamu memakai benda itu? Mau ke sekolah apa arisan?" sindir Kenzo. Awalnya ia hanya diam tapi semakin lama ia makin tidak suka melihat Nina sibuk memakai benda-benda kecantikan itu.

"Suka-suka gue kok lo sewot sih? Orangtua gue aja ga larang gue pake ginian" ucap Nina dengan kesal. Ia kembali memoles lip gloss pada bibirnya.

"Saya ingatkan sekali lagi saya itu calon suami kamu! Saya berhak untuk mengatur kamu!" ucap Kenzo dengan tegas.

Nina memutar bola matanya jengah. "Masih calon suami kan? Liat aja gue bakal cari cara supaya perjodohan ini batal!"

"Dan saya enggak akan biarin perjodohan ini batal," sahut Kenzo membuat Nina kesal setengah mati.

"Saya ga suka kamu pakai pakaian ketat seperti itu dan rambut kamu itu berantakan mending di ikat!"

Nendang Kenzo boleh ga sih? Kalau boleh Nina ingin menendang Kenzo sekarang juga.

"Nih!" Kenzo melemparkan karet yang entah dia dapat darimana tepat ke wajah Nina. Kenzo bisa melakukan itu karena sekarang lampu merah.

"Bisa ga sih santai aja lemparnya?" kesal Nina.

Kenzo menggidikan bahunya. Mobilnya kembali melaju ketika lampu sudah hijau.

"Stopp!" teriak Nina membuat Kenzo yang fokus menyetir mengerem mendadak.

"Arghh gila ya lo?!" bentak Nina. Ia memegangi kepalanya yang terbentur kursi didepan.

"Kok nyalahin saya? Kamu minta stop saya turutin!" ujar Kenzo. Nina menyilangkan tangannya didepan dada.

"Gue nyuruh berenti bukan ngerem mendadak!"

"Ya karena kamu suruh berenti makanya saya ngerem mendadak!"

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang