˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Bonchap : dua

16.4K 573 49
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Saat ini Nina berada di dapur apartemen. Ia sangat lapar namun tidak tega membangunkan Kenzo.

Tiba-tiba Nina merasa ada tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang.

"Kenapa ga bangunin aku?" tanya Kenzo sembari menciumi pipi Nina dari samping.

"Jangan ganggu Ken nanti masakan aku ga enak," ucap Nina sedikit kesal. Pergerakan terganggu karena pelukan Kenzo.

Bukannya berhenti Kenzo malah semakin jahil. Ia menciumi leher Nina.

"Ken ini ada wajan panas loh. Kamu mau aku tempelin ke muka kamu?" ancam Nina.

Kenzo terkekeh pelan. "Biar aku aja yang masak," tawar Kenzo. Ia tidak ingin Nina kelelahan karena kandungan Nina masih rentan keguguran.

"Kali ini biar aku aja. Masa tiap hari kamu mulu yang masak?" decak Nina.

"Oke. Kalau butuh apa-apa bilang aku ya?"  Nina mengangguk sebagai jawaban.

Beberapa menit kemudian hidangan seadanya sudah siap.

"Hari ini kita mau kemana Ken?" tanya Nina setelah menelan makanannya.

"Kamu maunya kemana?" tanya Kenzo. Siapa tahu Nina sudah mengatur jadwal yang ingin ia lakukan selama di Vennisia.

"Aku pengen ke Piazza Dan Marco naik kendaraan air itu loh," jawab Nina.

"Kuat kamu naik itu? Disana sesak loh nanti kamu kenapa-napa," ucap Kenzo tidak yakin.

"Kan ada kamu yang jagain aku," tutur Nina.

Kenzo tidak langsung menjawab dan terlihat sedang berpikir.

"Ini yang mau anak kamu loh Ken," ucap Nina berhasil membuat Kenzo luluh.

"Habis makan kita kesana," ucap Kenzo membuat Nina ssnang bukan main.

"Yey makasih Ken," ucap Nina seraya memeluk Kenzo.

"Cium dulu dong," pinta Kenzo menunjuk ke pipinya.

Nina menelan ludahnya. Memang mereka sudah menikah kurang lebih lima tahun. Tapi Nina tetap saja merasa malu walau hanya cium di pipi.

Nina mendekatkan wajahnya tapi Kenzo secara kilat memalingkan wajahnya yang membuat bibir mereka menempel.

Cepat-cepat Nina menjauhkan wajahnya. "Kamu kenapa palingan muka kamu sih?" tanya Nina.

"Sengaja," jawab Kenzo sambil cengengesan.

Nina kemudian meninggalkan Kenzo di meja makan dengan perasaan sebal. Ia sudah selesai makan.

🍧🍧🍧

Mereka sudah tiba di alun-alun Piazza San Marco. Dan sekarang mereka berjalan mencari transportasi yang membawa mereka berkeliling.

Mata Nina berbinar melihat transportasi umum disana. Biasanya ia hanya melihat di youtube tapi sekarang ia melihat secara langsung.

"Aku pengen naik itu Ken," rengek Nina.

"Iya sabar Nina!"

Mereka sekarang sudah naik ke atas Varporetto.

Varporetto itu merupakan transportasi air yang berjalan di atas sungai dan memiliki bentuk seperti boat. Uniknya kita tidak membayar pada pengemudinya, namun kita akan memasukkan uang yang merupakan tarif ke dalam mesin berwarna kuning sebelum kita naik ke Varporetto. Tinggal memahami rutenya terlebih dahulu dan juga membayar sejumlah uang maka kita akan langsung diantarkan ke rute terdekat di tempat tujuan kita ya. Varporetto ini hampir mirip seperti bus karena hanya berhenti pada beberapa pemberhentian.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang