˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 27 (REVISI)

11.6K 545 12
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Mungkin sudah satu jam Nina berdiri melakukan resepsi pernikahan nya.

Nina nampak cantik dan anggun dengan balutan gaun berwarna pink salem. Tidak jauh berbeda dengan Kenzo yang gagah dengan jas berwarna senanda dengan gaun Nina.

Daritadi kaki Nina terasa keram akibat telalu lama berdiri. Bukan cuma itu tapi juga karena high heels yang terlalu tinggi dan tidak enak di pakai.

"Selamat ya Ken akhirnya lo nikah juga," ucap temannya Kenzo yang tidak Nina ketahui.

"Makasih," jawab Kenzo sekedarnya.

"Selamat atas pernikahan lo ya. Bini lo cantik," puji teman Kenzo yang lain. Nina hanya tersenyum paksa menanggapi nya.

"Kakak ku yang cantik, bawel, dan galak hawede ya! Muachh," ucap Lisa manja.

"Makasih adek ku sayang," balas Nina. Kemudian Lisa berlalu.

"Ga nyangka kakak gue udah nikah aja apalagi ceweknya seumuran sama gue," ucap Ferdi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Oh iya jangan lupa nanti buka hadiah gue yang kotaknya warna abu ya," ucap Ferdi sebelum berlalu. Tapi saat ingin melangkah ia mengurungkan niatnya. "Selain di buka kalau bisa nanti malam dipakai juga," ucapnya dengan kedipan manja ke Kenzo membuat Kenzo ingin menampar wajah adiknya itu.

"Uwaaa Nina ku ga nyangka lo udah nikah aja," ucap Aeri memeluk Nina erat. "Gue kasih lo hadiah yang bagus banget gue yakin lo pasti suka," ucap Aeri sambil cekikikan.

Nina merasa curiga dengan tingkah Aeri. Tapi ah sudahlah. "Makasih ya Ri lo memang sahabat terbaik gue," sahut Nina.

"Gue doain semoga pernikahan lo sakinah mawaddah warahmah," doa Aeri.

Nina tersenyum kecut. "Aamiin," jawabnya dengan terpaksa.

"Om saya titip Nina ya jagain dia jangan sakitin Nina. Dan..."

Aeri mengantungkan kalimatnya. "Dan nanti malam jangan main kasar ya om," ucap Aeri sambil tertawa puas ketika melihat wajah Nina yang begitu kesal.

"Lo jangan ngomong aneh-aneh deh!" balas Nina menjitak kepala Aeri.

Aeri pun mengusap kepalanya yang tadi dijitak. "Kasar banget sih lo jadi cewek," ringis Aeri.

"Om hati-hati ya kalau nanti om di pukulin Nina terus," ucap Aeri membuat Nina menatap tajam padanya.

Kenzo tersenyum membuat Aeri menatap kagum. Kalau saja bisa berganti posisi ia siap menggantikan Nina.  Menurut Aeri Kenzo itu definisi sempurna.

"Tanpa kamu suruh pun saya akan menjaga Nina karena dia kewajiban saya sekarang," jawab Kenzo.

"Duh so sweet banget si om. Jadi pengen punya suami kayak om Ken," ujar Aeri tersenyum genit.

"Kalau kamu mau saya siap punya istri dua," canda Kenzo membuat Nina membelalakkan matanya.

"Berani lo duain gue kita cerai!" ancam Nina. Meskipun Nina tidak mencintai Kenzo tapi sebagai wanita tidak akan ada yang mau diduakan.

"Ya ampun Nin gue bercanda kali. Gue ga bakal rebut suami lo kok," ucap Aeri.

Selesai acara Kenzo dan Nina berpamitan untuk pergi ke rumah barunya. Rumah mereka berdua tentunya.

Rumah itu pemberian dari orang tua Kenzo dan orang tua Nina sebagai hadiah pernikahan mereka.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang