˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 9 (REVISI)

13K 713 38
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Mendengar cerita dari Devi tiba-tiba perasaan Aksa tidak enak.

Tanpa ingin mendengar lebih lanjut ia segera berlari menuju gudang dengan tergesa-gesa. Firasat nya mengatakan Nina sedang tidak baik-baik saja.

Beberapa orang yang masih berlalu-lalang di koridor menatap penuh tanya kepada Aksa.

"Gue mohon lo jangan kenapa-kenapa Nin," gumam Aksa. Kakinya yang panjang terus berlari.

Pikirannya kalut karena khawatir.

Sampai digudang Aksa langsung menggebrak pintu yang di kunci.

"Nin!! Lo didalam?"

"Nina?!"

"Nin? Kalo lo didalam tolong jawab gue!!"

Karena sama sekali tidak ada respon Aksa memutuskan untuk mendobrak pintu.

Kakinya mundur beberapa langkah. Dengan kekuatan penuh ia mendobrak pintu hingga hampir tersungkur.

Ia segera masuk dan mendapati Nina yang pingsan di samping pintu.

"Nin? Bangun Nin!" ucap Aksa sambil menepuk pelan pipi Nina.

Aksa melihat Nina yang berantakan. Matanya bengkak, hidungnya memerah, bibirnya pucat, seragamnya basah dan tubuhnya yang dingin.

Tanpa ingin menunggu lama Aksa mengangkat badan Nina.

"Aishh berat juga ni cewek," ucap Aksa.

Dengan cekatan ia mengendong Nina menuju pintu rahasia yang biasa ia dan kedua temannya gunakan untuk bolos kelas. Aksa hari ini membawa motor jadi tidak mungkin jika Aksa membawa Nina dengan motor.

Jika ia lewat gerbang depan yang ada di tanyai satpam kenapa bawa cewek pingsan lagi.

Beruntung sekali ada taksi yang lewat.

Setelah masuk ke dalam taksi, sopirnya menetap lekat kedua orang yang baru saja masuk. Aksa tidak suka dengan sopir taksi yang terus-menerus melirik Nina melalui kaca. Apalagi bentuk tubuh Nina yang tercetak jelas akibat bajunya yang basah membuat Aksa makin kesal.

"Pak, jangan ngintip terus dong nanti matanya bisulan loh!" ucap Aksa kesal.

"Bukannya ngintip Mas, saya curiga aja Masnya mau ngapa-ngapain ceweknya," ucap sopir itu terang-terangan.

"Pacar saya pingsan pak! Lagi sakit," ucap Aksa yang paham akan tatapan sopir taksi itu.

"Oh, kirain Masnya ngapa-ngapain ceweknya," ucap sopir yang sekarang sudah paham.

"Mana mungkin saya ngapa-ngapain. Saya mah anak alim pak," ucap Aksa terkekeh.

Masa iya mukanya yang imut ini disangka mau ngapa-ngapain.

"Ya udah, ini mau kemana mas?"

Aksa memberitahukan alamat rumahnya. Taxi pun melaju menuju alamat yang sudah di sebut.

Setelah membayar ongkos Aksa langsung membawa Nina masuk ke rumahnya.

Para pembantu di rumah Aksa merasa bingung melihat Aksa yang membawa seorang gadis dengan keadaan berantakan.

"Kalian jangan pada bengong! Cepat bawakan air sama kompresan ke kamar saya!" perintah Aksa yang geram karena ditatap aneh oleh para pelayannya.

Mereka semua langsung berhamburan setelah mendapat perintah Aksa.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang