˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 21 (REVISI)

12.3K 600 14
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Sekarang Nina sedang berada di dalam kamar bersama Aeri.

"Sekarang ceritain semuanya sama gue! Awas kalo ada yang lo sembunyiin!" ucap Aeri yang tidak sabar mendengar penjelasan Nina.

"Santai dulu kali Ri! Gue mau makan dulu," ucap Nina yang daritadi ngemil makanan ringan milik Aeri sambil menonton film.

Setelah puas makan cemilan Nina mebenarkan posisi duduknya agar nyaman saat bercerita nanti.

"Dengerin baik-baik cerita gue!" ucap Nina. Aeri mengangguk paham.

"Jadi setelah pulang sekolah yang kita mampir dulu ke mall itu malamnya Ayah sama Bunda gue bilang ingin jodohin gue," jelas Nina. Ia mengambil nafas sebentar lalu melanjutkan kembali.

"Nah karena gue enggak mau gue kabur deh dari rumah," ucap Nina.

"Gila lo kabur? Pantesan om Bagus nanyain ke gue," sela Aeri. "Terus lo tinggal dimana selama kabur?"

"Gue tinggal di rumah Bi Siti," sahut Nina.

"Bi Siti yang pernah kerja di rumah lo?" tebak Aeri dan Nina mengangguk.

"Awalnya gue ga betah tau ga tinggal di rumah Bi Siti yang udah kecil, sempit ga ada AC nya lagi bahkan ga ada kipas mana kasurnya sempit makanannya juga kalau ga nasi tahu ya nasi tempe," keluh Nina.

"Yeu harusnya bersyukur dong lo dikasih tumpangan juga," ucap Aeri menoyor kepala Nina.

"Lo kira kepala gue apaan main jitak aja!" ucap Nina kesal.

"Lanjut!"

Nina menghirup nafas dalam. "Gue ga betah cuma diam di rumah jadi gue mutusin buat sekolah di sekolah yang sama kayak Liya anak Bi Siti."

"Nama sekolahnya apa?"

"SMA Dian Harapan," sahut Nina. "Terus kan di sana gue ketemu cowok songong banget namanya Aksa. Di awal pertemuan kami dia nyuruh gue kerjain tugasnya. Ga tau aja gue kan ga pinter. Terus ngancem gue pake bilang bokapnya yang punya sekolah segala," ucap Nina sambil tersenyum mengingat pertemuan mereka dulu.

"Lo suka ya sama Aksa itu?" goda Aeri.

Cepat-cepat Nina menggeleng. "Apaan enggak ya!"

"Ululu Nina gue suka sama Aksa ni ye!" goda Aeri menoel dagu Nina.

"Lo mau gue bunuh?!" ucap Nina dengan mata tajamnya.

"Ampun, lanjut deh!"

"Lo tau gak? Gue tuh kesel banget sama murid sok kecantikan di sekolah itu. Namanya Dinda. Gara-gara dia di hari kedua gue sekolah masuk BK," ucap Nina berapi-api.

"Denger cerita lo aja gue udah tahu seberapa buruknya si Dinda itu," ucap Aeri. "Kalau aja gue ada disana waktu itu udah gue ajak baku hantam tuh orang.

Nina terkekeh mendengar perkataan Aeri. "Dan yang bikin gue kesel tuh si Dinda pernah jebak gue lewat adek kelas. Gue di suruh ke gudang terus di siram air es batu terus pingsan," ucap Nina. Seketika tangannya gatal ingin menghajar Dinda.

"Gue yakin si Dinda pasti cabe-cabean," tutur Aeri.

"Lo tau yang bikin gue kesel lagi? Dia nyebarin fitnah ke gue! Dia bikin rumor kalau gue tuh anak orang miskin karena tinggal di rumah Liya! Asli gue pengen robek mulutnya yang kurang ajar itu! Mana murid disana percaya lagi."

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang