˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 46 (REVISI)

11K 516 42
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Sekarang Nina sedang berada di ruangan kepala sekolah. Ia duduk dengan wajah menunduk.

Mungkin sudah lima menit berlalu tapi keadaan tetap hening. Hingga Adam, selaku kepala sekolah memulai percakapan.

"Nina kamu tahu kan alasan saya memanggil kamu kesini?" tanya Adam sambil menatap Nina yang nampaknya gugup.

Nina mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Jadi bisakah kamu ceritakan apakah berita itu benar?" tanya Adam.

Perlahan Nina mendongakkan wajahnya dan menggeleng. "Berita itu ga benar pak saya sama sekali ga hamil," jawab Nina membela diri sendiri.

Wajah Adam tampak serius. Ia mencari kebohongan lewat manik mata Nina tapi tidak terlihat kebohongan disana.

Adam menghela nafas sejenak. "Lalu apakah berita kamu sudah menikah itu benar?" tanya Adam.

Nina menelan ludahnya kasar.

"Jujur saja saya hanya ingin tahu," ucap Adam yang sadar Nina takut berucap.

"Iya, pak," jawab Nina ragu-ragu. Takut setelah ini ia akan di keluarkan dari sekolah.

Tak lama kemudian masuk seorang perempuan paruh baya. Siapa lagi kalau bukan Karin.

"Silakan duduk!" ucap Adam.

Karin duduk di bangku kosong di sebelah Nina. Mata Karin menatap Nina seolah bertanya kenapa ia bisa di panggil ke sekolah. Tapi Nina hanya diam.

Setelah menatap Nina, ia menatap ke arah Adam.

"Apa betul Anda orangtuanya Nina?"

Karin mengangguk. "Iya. Anak saya berbuat apa sampai saya di panggil ke sini?"

"Begini Bu, tadi pagi ada berita yang begitu menggemparkan sekolah ini. Berita itu isinya adalah anak Ibu yang dikatakan menikah dengan seorang om-om dan di kabarkan karena hamil di luar nikah," jelas Adam. Ia memberikan selembar kertas seperti yang ada di masing.

"Ini keterlaluan!" ucap Karin sambil berdiri dan refleks menggebrak meja.

Adam menyuruh Karin untuk tenang. Meminta Karin untuk duduk kembali.

Karin tentu saja kaget mendengar itu. Tangannya menutup mulutnya sendiri saking tidak percayanya.

Melihat Karin yang shock Adam mengambilkan segelas air putih untuk menenangkan diri.

Karin meneguk air itu sampai kandas. Tenggorokannya serasa kering setelah mendengar kabar itu.

"Anak saya mungkin memang nakal. Tapi saya tidak mengajarkannya untuk berbuat yang tidak-tidak. Dan memang benar anak saya sudah menikah dengan pria pilihan saya sendiri tapi bukan berarti saya menikahkan mereka karena Nina hamil di luar nikah!" ucap Karin.

"Bukankah usia Nina masih terlalu muda untuk menikah?"

"Ya, saya tau," jawab Karin. Nina memegangi tangan Karin karena ia takut.

"Lantas mengapa alasan Anda menikahkan mereka? Apalagi Anda menikahkan Nina dengan lelaki yang sepertinya terpaut jauh dari Nina?"

"Memangnya kenapa? Usia tidak menjadi penghambat suatu hubungan bukan? Dan saya percaya lelaki pilihan saya itu bisa merubah anak saya jadi anak yang lebih baik," sahut Karin.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang