˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 54 (REVISI)

12.7K 585 32
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Hari demi hari Nina habiskan dengan belajar. Dan hari ini adalah hari kedua Nina Ujian Nasional dengan mata pelajaran matematika. Tangannya gemetar. Ia takut akan lupa rumus saat di ruangan nanti.

Melihat Nina yang gelisah Kenzo menggengam tangan Nina. Membuat kegelisahan Nina memudar. Senyuman Kenzo selalu saja membawa ketenangan bagi Nina.

"Denger saya!" pinta Kenzo. Nina menatap wajah Kenzo.

"Kamu jangan gugup. Ingat kata saya! Jawab soal yang bisa kamu kerjakan dulu. Soal yang kamu ga bisa dilewati aja. Tapi saya yakin kamu bakal bisa jawab semua pertanyaan," ucap Kenzo menenangkan.

Nina tersenyum mengangguk. Kenzo sudah banyak sekali membantunya. Nina tidak akan mengecewakan usaha Kenzo dua minggu ini. Ia akan berusaha agar nilainya bagus.

Karena harus mengajari Nina, Kenzo rela mengubah jadwalnya di rumah sakit. Kadang Kenzo tidur lebih larut untuk membuatkan materi yang harus Nina pelajari. Nina sangat beruntung punya Kenzo.

"Makasih," ucap Nina. Ia kemudian mencium punggung tangan Kenzo. Begitu juga Kenzo mencium kening Nina.

"Semangat!"

Senyuman Nina melebar. Ia memajukan wajahnya. Mencium pipi Kenzo sekilas lalu langsung kabur karena jantungnya berpacu sangat cepat.

Didalam mobil Kenzo memegangi pipinya. Ini pertama kalinya Nina menciumnya. Senyuman terpatri di wajahnya. Tidak bisa dipungkiri ia sangat senang. Senang dengan perkembangan hubungannya dan Nina.

🍧🍧🍧

Hari berlalu begitu saja. Nina menyelesaikan ujian nasional nya dengan mudah. Tidak ada masalah saat mengerjakan soal. Semoga saja jerih payah Kenzo terbalas saat melihat nilai Nina nanti.

Tinggal setengah bulan lagi akan ada acara perpisahan kelas dua belas. Jadilah kini Nina, Aeri, Liya, dan Devi sedang berada di butik Dina, tantenya Kenzo.

"Silakan di pilih mau model seperti apa," ucap pelayan butik itu.

"Yang ini bagus," ucap Aeri antusias.

"Hm iya bagus," sahut Nina. Ia membalikkan lagi halaman buku itu.

"Wah yang ini bagus juga deh kayaknya," pekik Aeri.

"Ini nih bagus juga," ucap Aeri.

Nina berdecak. "Semua aja lo bilang bagus. Emang lo mau make semuanya pas perpisahan nanti?" tanya Nina kesal.

Aeri hanya nyengir. Tidak mungkin ia memakai semuanya. "Kan gue cuma berpendapat," sahut Aeri.

Nina kembali membalik halaman selanjutnya. "Gue suka sama yang ini. Kalian gimana?" tanya Nina.

Aeri mengangguk. Ia juga sangat suka. Tapi berbeda dengan Devi dan Liya.

"Kok kalian diam? Suka ga?" tanya Aeri.

Devi dan Liya saling berpandangan. Mereka menjadi canggung.

"Em gimana ya Ri, Nin. Bukannya kita ga suka cuman itu bagus banget pasti harganya mahal," jelas Devi agak gagap.

"Iya. Kita mana punya uang buat beli," tambah Liya.

"Kalian ga usah mikirin harganya," ucap Nina. "Butik ini punya tante gue jadi kalian ga usah bayar."

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang