˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 25 (REVISI)

12.1K 554 25
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Bagi murid yang pintar hari ini adalah hari yang begitu ditunggu-tunggu dan sangat menegangkan. Sedangkan bagi Nina ini biasa saja. Malahan ia santai menyeruput teh hangatnya bersama Aeri.

Ia meneliti jam yang tertera di layar ponselnya. Sudah jam depalan yang berarti setengah jam lagi orangtuanya harus datang menghadiri pembagian rapotnya.

"Non Nina santai banget? Ga gugup liat nilai rapot nanti?" tanya Liya yang kini ikut bergabung di kantin bareng Nina dan Aeri.

"Terus gue harus kayak gimana? Lagian bagi rapot doang juga," ucap Nina tidak peduli. Ia malah sibuk berselfie dengan filter yang baru saja ia dapat di Ig bersama Aeri.

Butuh beberapa kali cekrek agar mendapat hasil yang bagus. Ia kemudian memposting fotonya ke story ig dengan men-tag Aeri.

Setengah jam kemudian mereka menuju kelas.

Disana sudah ada Bi Siti dan nyokapnya Aeri yang baru pulang dari luar negeri kemarin malam.

Tapi Nina tidak melihat kedua orangtuanya.

Karena nama Aeri berada di abjad yang paling awal nyokap Aeri masuk terlebih dahulu. Aeri sedang deg-degan dengan nilainya.

Maminya Aeri keluar dengan membawa rapot. Ia memberikan ke Aeri dan tidak sabar Aeri langsung membuka rapotnya.

Dia mendapat peringkat ke 14 yang berarti prestasinya meningkat dari tahun lalu.

"Wah selamat ya Ri," ucap Nina senang.

"Makasih," sahut Aeri.

Sekarang giliran Devi yang dipanggil. Gadis itu mendapatkan peringkat pertama di kelas.

Nina daritadi celingak-celinguk mencari keberadaan orangtunya. Tapi tetap saja tidak ada.

Hingga nama Liya disebut dan artinya tinggal beberapa nama lagi namanya dipanggil.

Bi Siti keluar dengan wajah yang bahagia. Liya mendapat peringkat ke tiga.

Nina memberi ucapan selamat ke Liya.

Satu nama lagi namanya yang akan di panggil.

"Nina Indriani walinya silakan masuk!"

Nina mengigit kukunya kala tak ada yang datang.

"Saya ulang sekali lagi untuk wali Nina Indriani silakan masuk!"

Mata Nina menangkap sosok pria bertubuh tinggi yang sedang membelah kerumunan. Beberapa diantaranya menatap kagum pada pria itu.

Ia sudah sampai di hadapan Nina. "Maaf saya telat," ucapnya.

Nina ingin sekali bertanya banyak hal tapi wali kelasnya kembali menyebut namanya dan Kenzo masuk ke dalam.

Nina yang tadinya biasa-biasa saja menjadi gelisah ketika Kenzo sangat lama di dalam kelas. Padahal dari absen pertama hingga dirinya tidak membutuhkan waktu lama didalam kelas.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang