˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Epilog (REVISI)

27.3K 729 89
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

4 tahun kemudian....

"Nina bangun sayang!" teriak Karin yang menggelegar. Dua hari ini Nina minta izin pada Kenzo untuk menginap di rumah Karin.

Nina meringis mendengar teriakan membahana dari sang Bunda. Tidur nyenyaknya kini terganggu.

"Bangung Nina! Kamu ga lupa kan kalau hari ini kamu wisuda?" tanya Karin yang menggoyang-goyangkan badan Nina.

"Bentar lagi deh Bun," jawab Nina dengan suara khas mengantuk.

"Bangun sekarang atau Bunda jewer kuping kamu?" ancam Karin.

Nina yang mendengar itu langsung siaga. Ia membuka matanya lebar-lebar.

"Giliran di ancam aja langsung bangun," sindir Karin.

"Astaghfirullah Bunda tega banget sih sama Nina!" ringis Nina.

Nina melirik jam yang tertempel di dinding. Ia mengerang frustasi melihat jam yang masih pukul tiga pagi.

"Ya ampun Bun masih pukul tiga! Nina kan wisudanya pukul sembilan. Nina tidur lagi ya? Setengah jam aja deh!" mohon Nina memelas.

"Ga ada tawar-menawar!" ucap Karin tegas.

"Bunda ih bentar aja!" mohon Nina lagi.

"Kamu kan sudah janji sama tante Dina buat make up jam enam?"

"Itu kan tiga jam lagi Bun," ucap Nina yang masih berusaha membujuk Karin.

"Bunda ga terima alasan kamu! Cepat siap-siap dari sekarang! Masih banyak yang harus kamu lakukan Nina! Gimana nanti kalau jalanan macet? Bisa telat!"

Nina mendengus kesal. Ia berdiri menuju kamar mandi dengan malas.

Selesai mandi Nina kesulitan mencari baju wisudanya.

"Bun!" panggil Nina.

Buru-buru Karin menghampiri Nina ke kamar. "Ada apa?"

"Ini loh Bun kok baju wisuda Nina ga ada?" tanya Nina bingung. Ia sudah mencari ke penjuru kamar tapi tidak menemukan adanya baju wisudanya.

"Loh mana Bunda tau. Kamu taro dimana terakhir?" tanya Karin.

Nina menggeleng tidak tahu. "Waktu itu baju nya Nina laudry dulu tapi habis itu lupa taro dimana," jawab Nina.

Karin menepuk jidatnya yang pusing. Anaknya yang satu ini memang pelupa. "Kan kemarin udah Bunda bilang baju nya disiapin biar pas hari-H tinggal pake!" omel Karin.

Sekarang malah Nina yang kepalanya pening karena mulut Karin yang mulai berkomat-kamit menyemprot Nina dengan berbagai kata yang keluar dari mulutnya.

"Nah susah kan jadinya? Makanya kamu tuh kalau disuruh orangtua diturutin. Bunda udah ingatin kamu berkali-kali buat siapin baju sama yang lainnya kamunya malah nunda-nunda. Kebisaan sih dari kecil suka nunda-nunda. Jadi gini kan akibatnya?"

Nina memijat pelipisnya yang terasa pening. Bukannya berhenti ceramah Karin malah bertambah panjang dan sudah menjalar kemana-mana. Bahkan masalah yang tidak berhubungan dengan baju wisuda Nina pun di ungkit-ungkit oleh Karin. Dasar emak-emak.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang