˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 16 (REVISI)

12.6K 669 29
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Pas jam pelajaran istirahat berbunyi Nina memutuskan untuk tidak keluar kelas. Itu karena kepalanya sedikit pusing. Ia tadi menitip makanan pada Devi.

Tiba-tiba saja ia kebelet. Padahal kakinya sangat malas untuk melangkah.

Dengan keadaan malas ia berjalan ke toilet.

Dan yang bikin tambah malas lagi ada Dinda bersama teman-teman nya berjalan dengan arah yang berlawanan. Sebuah bencana yang harus ia hadapi jika terus melangkah ke depan.

Rasanya ingin berbalik arah saja. Kali ini Nina malas untuk berdebat.

"Heh! Mau kemana lo? Takut ketemu gue huh?!" tanya Dinda lantang. Murid yang lewat di koridor jadi memperhatikan mereka.

Nina mengurungkan niatnya untuk berbalik arah. Ia malah melangkah dan tepat di hadapan Dinda ia berhenti.

"Takut sama lo? Bukannya kebalik?" ucap Nina. Karena Dinda bikin ia emosi makanya Nina tidak tinggal diam.

"Enggak tuh!" jawab Dinda santai. Ia melipat tangannya didada.

"Mau lo tuh apa sih? Ganggu gue mulu perasaan," ucap Nina kesal.

"Mau gue? Mau gue tuh bikin lo menderita tiap hari!" teriak Dinda tepat di wajah Nina. Tangannya mendorong kecil Nina.

"Gila lo! Beraninya nyentuh gue dengan tangan lo itu!" sinis Nina. Ia merapikan seragamnya yang disentuh Dinda.

"Gue punya kejutan buat Lo," ucap Dinda tersenyum devil.

Nina menautkan keningnya.

"Pengumuman!! Pengumuman!!" teriak Dinda. Hingga murid yang berlalu lalang mengerumuni mereka.

"Kalian tau enggak?!" teriak Dinda lantang.

"Nina Indriani si murid baru ini tinggal di gubuk!" ucap Dinda kemudian tertawa.

Nina mengepalkan tangannya. Mukanya memerah.

"Lo jangan asal ngomong!!" ucap Nina tidak terima.

"Gue enggak asal ngomong! Gue punya buktinya!" ucap Dinda tersenyum menang.

"Mana?" tanya Nina. Padahal dalam hati ia sudah sangat gugup. Mana ada Aksa yang daritadi diam saja menyaksikan.

"Bentar." Dinda mengambil ponsel Nara.

Ia membuka sebuah video singkat. Menampilkan Nina yang keluar dari rumah Bi Siti menggunakan seragam sekolah dan menaiki sepeda bersama Liya.

"Gimana?" tanya Dinda.

Muka Nina makin memerah. Antara kesal, marah dan malu bercampur jadi satu. Bahkan beberapa murid ada yang mengejeknya.

"Ga nyangka kirain orang kaya."

"Muka aja cantik ternyata miskin!"

"Disekolah keren abis ternyata anak orang miskin."

Banyak lagi hinaan dari mulut murid-murid disana.

"Kalian semua enggak tau apa-apa tentang gue mending diam!"

Ia berlari meninggalkan koridor itu dengan air mata yang mengalir. Ia tidak pernah di permalukan seperti itu sebelumnya.

Aksa berlari mengejar Nina di belakang.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang