˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍ Chapter 48 (REVISI)

11.1K 491 18
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk menekan bintang ★ di pojok kiri bawah 😘

Happy reading!!

🍧🍧🍧

Saat ini Nina sedang berjalan menuju kamar. Ketika masuk kamar ia di kagetkan dengan Kenzo yang membereskan bajunya ke dalam koper berukuran besar.

"Lo mau pergi kemana?" tanya Nina. Jujur saja ia tidak ingin Kenzo pergi jauh darinya.

Kenzo menghentikan aktivitas berbenah nya dan kini menatap ke arah Nina. "Saya harus pergi ke luar kota. Ada pertukaran dokter antar kota," jawab Kenzo.

Raut wajah Nina tampak sedih. "Kok ga bilang sama gue?"

"Ini juga dadakan Nina. Maafkan saya! Tidak lama kok cuma seminggu," ucap Kenzo. Ya Kenzo juga sebenarnya kecewa harus pergi selama seminggu. Hanya saja ini perintah atasannya dan ia tidak bisa menolak.

Mulut Nina menganga lebar. "Cuma seminggu lo bilang?  Itu tuh lama Ken!" rengek Nina seperti anak kecil.

"Maaf Nina. Kalau bisa saya juga ga mau ninggalin kamu selama seminggu tapi apa yang bisa saya lakukan jika atasan saya meminta," ucap Kenzo memberi pengertian.

Nina memanyunkan bibirnya. "Kapan berangkatnya?"

"Besok pagi setelah saya mengantar kamu sekolah," ucap Kenzo.

Nina menghembuskan nafas. "Oke. Awas aja kalau lo main sama cewek lain disana!"

Kenzo terkekeh geli. "Tenang aja saya cintanya cuma sama kamu. Istri sah saya."

Nina berlalu begitu saja dari hadapan Kenzo. Ia menghindar karena merasa pipinya memanas setiap kali Kenzo mengatakan ia istri Kenzo.

Kini Nina berbaring di atas kasur. Melihat Kenzo yang sedang berbenah. Tak lama setelahnya ia menguap dan tertidur.

Terdengar suara dengkuran kecil dari Nina. Kenzo yang semula menyiapkan keperluannya memilih untuk berbaring di samping Nina.

Ia ingin berpuas-puas dulu bersama Nina sebelum ia meninggalkan Nina selama seminggu.

🍧🍧🍧

Pagi harinya Nina tampak lesu. Ia tidak bersemangat karena Kenzo akan meninggalkannya.

"Kenapa muka kamu sedih gitu hm?" tanya Kenzo saat mereka berada di meja makan.

"Kamu sedih saya tinggal pergi?" tanya Kenzo lagi.

Nina memutar bola matanya malas. "Siapa bilang gue sedih gara-gara lo tinggal pergi?"

"Udah deh mending antar gue sekolah sekarang. Nanti gue telat!" ucap Nina.

Di dalam mobil Nina hanya diam sambil mendengarkan musik.

Sampai sekolah pun Nina masih bungkam. Ia mencium punggung tangan Kenzo. Begitu juga dengan Kenzo yang mencium kening Nina lama.

"Selama saya pergi tolong jaga kesehatan, belajar yang rajin dan jangan genit ke cowok apalagi ke yang namanya Aksa!" peringatan Kenzo sambil mencubit pipi Nina gemas.

Hello! My Little Girl (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang