Bab 35

3.2K 272 27
                                    

Kevin PoV

Betapa bahagianya ketika membuka mata di pagi hari langsung melihat orang yang kita sayangi sedang tertidur pulas di sisi kita. Dengan ekspresi bak anak kecil yang begitu polos dan lengannya yang memeluk tubuh kita dengan erat.

Karunia ini begitu indah di dalam hidupku. Selama dua puluh dua tahun aku hidup, baru kali ini aku merasakan betapa bahagianya memiliki sosok yang begitu mencintaiku. Walau di luar sana banyak yang mencintaiku, tapi cinta mereka berbeda. Mereka tidak mencintai diriku apa adanya. Mereka hanya mencintai apa yang kumiliki saat ini.

Berbeda dengan sosok manis di pelukanku ini. Dia mencintai diriku dengan segala kekurangan yang kumiliki. Berapa kali aku menyakitinya tak akan merubah cintanya padaku, bahkan ia tak sanggup untuk membalas perlakuan buruk yang telah kulakukan kepadanya. Ia lebih memilih menyakiti dirinya sendiri daripada membalasnya padaku. Aku sungguh bodoh telah menyakiti malaikat sebaik belahan jiwaku ini. Seharusnya aku dihukum, tapi dia dengan senang hati memaafkan semua kesalahanku.

"Umm~"

Eksistensi di hadapanku mulai membuka mata jernihnya. Senyum hangat terpampang di wajah manisnya itu. "Pagi Kev~"

Kukecup kening belahan jiwaku dengan penuh cinta. "Selamat pagi, Sora sayang."

Aku membantu Sora membersihkan dirinya dan berakhir dengan kami mandi bersama. Selesai mandi, kami langsung ke ruang makan.

"Pagi Sora sayang."

"Pagi Mom, Dad. Kapan kalian pulang?" Sora duduk di kursi dan aku duduk tepat di sebelah Sora.

"Semalam kami pulang, sekitar pukul 2. Kami terjebak macet karena ada kecelakaan.", jawab Dad.

"Kenapa tidak menginap saja di hotel?  Itu lebih baik dari pada harus memaksakan pulang.", ujarku.

Pelayan menata semua makanan di atas meja. Aku mengambilkan beberapa lembar roti dan sup jagung untuk Sora.

"Kami khawatir pada Sora, soalnya dia sendirian di rumah. Sara dan Brian kan sedang ke kediaman Geolis.", ujar Mom. Aku mengangguk setuju.

Kami sarapan dengan diselingi obrolan ringan. Aku berjanji untuk mengantar Sora ke toko bunga Lily hari ini, katanya dia ingin bertemu Bertha dan teman kerjanya dulu.

"Kev, ayo! Kamu lama banget sih!"

Sora sudah menungguku di depan pintu rumah. Aku berjalan santai menghampirinya. "Sabar Sayang-ku. Segitu inginnya kamu pergi ke sana sampai memarahiku." Aku memasang ekspresi sedih. Tentu itu pura-pura.

"Bu-bukan begitu.." Sora menghampiriku. "Kev.. A-aku minta maaf... Aku ga bermaksud memarahimu." Sora memelukku erat. Dia terus mengucapkan permohonan maaf padaku. Sepertinya emosi dia masih labil karena mengandung.

"Baiklah, aku akan memaafkanmu."

"Banarkah?", tanya Sora dengan tampang berbunga-bunga.

"Tapi ada syaratnya.", ucapku ringan.

Sora mempoutkan bibir ranumnya. Mata bulatnya menatapku penuh tanya dengan dahi yang sedikit berkerut.

"Aku ingin bibirmu. Di sini." Kuarahkan jari telunjukku tepat di atas bibirku.

"Dasar mesum!" Sora memukul dadaku, yang tentu saja tak terasa sakit sama sekali. Aku membungkukkan badanku untuk memudahkan Sora menciumku.

Cup~

"Kamu kejam, Kev!"

"Hah?"

Kejam? Siapa? Aku?

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang