Sora PoV
Pertama kali yang kulihat saat bangun tidur adalah langit-langit kamar yang berwarna biru cerah, seperti hamparan langit luas tanpa awan di dalamnya.
Dimana ini?
Ku lihat sekitar. Banyak barang asing yang tak kuketahui milik siapa.
Dingin.
Aku merasa kejanggalan. Kusibak selimut yang menutupi tubuhku.
Betapa kagetnya aku ketika kulihat aku hanya mengenakan boxer abu-abu yang kupakai sejak kemarin.
"Enng...."
Aku mendengar suara erangan dari arah samping. Kuberanikan diri untuk melihat pemilik suara itu.
"AAAAAA!!!!"
Bruuk!
Aku teriak kesetanan, sebab memang aku melihat setan di sisi lain tempat tidur yang kutiduri. Saking kagetnya aku sampai terjatuh ke lantai marmer putih di kamar itu.
"Apa yang kau lakukan di bawah sana, Sora?", tanya seseorang dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.
'Setan' itu bangun dan melihatku yang terjatuh ke lantai. Sontak kutarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku.
Ketika selimut yang menutupi 'setan' itu ikut kutarik, aku kaget untuk kesekian kali.
Ternyata tidak hanya aku saja yang tidur tanpa menggunakan busana, tapi 'setan' yang tidur di samping ku juga sama. Sama-sama hanya mengenakan boxer kami masing-masing.
'Setan' itu tertawa melihat apa yang kulakukan. "Haha... Tidak perlu syok gitu. Semalam kan kita telah berbagi kasur, kemarilah." Dia menepuk-nepuk sisi kasur di sampingnya, tempat ku tidur sebelumnya.
Setan yang kumaksud sudah pasti KEVIN WALTER ARTHUR.
Kenapa nasibku sial seperti ini, ya Tuhan...
Aku bangun. Masih menggunakan selimut untuk menutupi seluruh badanku.
"Dimana pakaianku?!"
Dia mengedikkan bahu. "Dibawa pembantu untuk dicuci mungkin."
Aku berdecak sebal. Jika seperti ini, aku mau pakai apa sekarang?
Hug!
"Apa yang si manis ini pikirkan?"
Dengan tidak sopanya Kevin memeluk tubuhku dari belakang. Tidak pakai baju pula!!!
Kulepas pelukannya. "Menjauhlah Kevin!!"
Bukannya menjauh dariku, dia malah berjalan mendekati dengan langkah gontai. Lalu tubuh besarnya dijatuhkan ke tubuhku hingga aku jatuh terduduk. Entah keberuntungan atau memang rencananya, aku jatuh dengan posisi duduk di atas pahanya. Kepalanya bersandar di bahuku.
"Sora.."
Tak kubalas panggilannya. Aku hanya diam.
Tiba-tiba kedua tangannya melingkar di pinggangku. Dia menarik tubuhku lebih dekat padanya.
"Sora... Aku mencintaimu."
"Hah! Kau pasti bercanda! Aku seorang laki-laki. Kau tahu itu kan!"
Ia menganggukkan kepalanya. "Tapi aku sungguh mencintaimu."
"Ha–h. Kevin, kita baru saling mengenal. Mingkin perasaanmu padaku bukanlah perasaan cinta. Bisa saja itu perasaan seorang kakak pada adiknya.", ujar pemikiran logisku.
Kevin tidak langsung menjawab. Hingga beberapa menit berlalu.
"Tapi aku ingin memiliki mu. Ini bukan perasaan seorang kakak pada adiknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√
Ficção Adolescente"Manis, seperti karamel." -Kevin "Siapa sih dia?! Dasar tidak sopan!" -Sora <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> INI CERITA GAY, HOMO, YAOI, APA LAH ITU. POKOKNYA SEJENIS ITU. PLUS MPREG HOMOPHOBIC MENJAUH SAJA(tidak maksud untuk ngusir. Dem...