Bab 23

3.9K 325 9
                                    

っっっーR21+ーっっっ
Ini part naena. Bagi yang dibawah umur, silahkan menskip chapter ini. Bagi yang ngotot untuk membaca, dosa tanggung sendiri ya...

Kevin PoV

KNOK KNOK!
KNOK!
KNOK KNOK!!

"Kev, ada yang bertamu."

"Biarkan saja." kudekatkan bibirku ke bibir Sora.

KNOK KNOK!!
KNOK KNOK!!

"KEVIN BUKA PINTUNYA!!"

Ya ampun, kenapa sih ada aja yang menganggu kami di saat seperti ini.

"Kev, itu suara Kakak. Aku akan membukakan pintu." Kutahan tangan Sora saat hendak pergi membukakan pintu. Dia menatapku bingung.

"Biar aku saja yang pergi." Aku berdiri dan mengambil bathrobe.

Dengan malas aku menuju pintu utama dan membukanya. "Lama!!!", sembur nenek lampir versi kedua.

"Mau apa kau datang ke kamarku?"

"Ini." Sara memberikan totebag hitam padaku. "Baju bersih, untuk Sora."

Aku mengambilnya dengan malas-malasan. "Ada lagi?" Sara menggeleng. "Sudah, sana pergi. Ganggu aja sih! Mau buat anak nih!"

Kututup pintu lalu melangkah pergi dari depan pintu. "Buat kan keponakan yang lucu ya!!"

"Iya, nek lampir!", balasku.

Aku kembali ke kamar dan melihat my sweety tengan duduk di tepi ranjang.

"Kakak pergi?"

Kuusak rambut kelamnya dan duduk tepat di samping Sora. "Dia memang tidak bertamu, dia hanya memberikan baju salin untukmu."

"Kev, aku mau mandi dulu ya. Badanku lengket dan gerah. Kamar mandi nya dimana, Kev?"

"Di pojok sana." Tunjukku ke pintu yang berada di sudut ruangan kamar kami. Sora bangkit dan mengambil totebag miliknya dan berlalu ke kamar mandi.

Ketika suara shower mulai terdengar, aku mendapatkan sebuah ide jahil. Aku melangkah kan kaki menuju kamar mandi. Dapat kulihat Sora tengan membasuh tubuhnya di bawah shower untuk menghilangkan sisa-sisa percintaan kami tadi.

"Kevin?! Apa yang kamu lakukan di sini?!", syok Sora ketika melihatku masuk ke dalam ruangan khusus untuk membilas badan menggunakan shower.

Aku tersenyum miring padanya. Ku perangkap tubuh mungil kekasihku di dinding. Bathrobe yang kupakai basah karena terkena air shower yang masih mengalir. "Kita sudah di tengah jalan, tapi kamu menundanya hanya karena ingin mandi?", tanyaku sinis.

"Me-memang sejak awal aku ingin mandi dulu, Kev. Tapi kamu malah langsung menyerangku saat kita masih di depan pintu kamar.", protes Sora. Dia menggembungkan pipinya untuk menunjukkan kekesalannya.

Aku terkekeh melihat tingkah lucu kekasih ku ini. Aku melepas ikatan bathrobe yang kukenakan hingga tubuhku tidak tertutup sehelai benangpun. Sora membelalakan matanya melihatku tak menggunakan selembar pakaianpun. Lalu tatapan matanya turun ke antara selangkangan ku. Seketika wajahnya memerah bak kepiting rebus. Kudekati bibir ranum Sora. Kukecup bibir manis kekasih ku yang telah membuatku candu. Manis, lembut, kenyal, dan yang jelas membuatku ketagihan untuk terus mencumbunya.

"Ah.. Mnnn...." Desahan my sweety memenuhi kamar mandi kami. Aku tak peduli dengan tubuh kami yang terus terguyur air. Mendengar desahan belahan jiwaku membuat hawa nafsuku berkobar-kobar.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang