Bab 14

4.4K 431 1
                                    

Kevin PoV

"Berhenti mengangguku, BITCH!", seruku mengusir nek lampir yang menganggu hariku.

"Ayolah, Vin... Aku hanya ingin mengajakmu makan siang bersama."

Aku semakin geram kala wanita BITCH itu berkata dengan nada manja yang dibuat-buatnya. Terlebih tangan kotornya melilit tanganku. Ih! Kena virus rabies deh..

Kusentak tangan pelacur itu. "Nona Anvread Diana! Berhenti menganggu hidupku! Kita baru kenal dua minggu lalu, jadi jangan sok deket-deket denganku!"

"Tapi...."

"Aku muak denganmu! Akan kubatalkan kerja sama dengan perusahaan Mr. Anvread Gill. Bagaimana ayahmu mendidikmu hingga jadi lacur seperti ini, hah!?"

Wanita itu diam, dia tak bisa membalas perkataanku.

Aku benci wanita itu. Dia pernah dengan sengaja memasukan obat tidur dalam minumanku dan membawaku ke kamar hotel yang telah ia pesan. Dia melakukan itu karena mencintaiku. Apa dia gila?! Sejak awal aku sudah menolaknya. Tapi dia tetap menganggu hidupku. What the hell!

"Jeil!" Seorang pria yang berusia 2 tahun di atasku mendekatiku. "Urus pembatalan kontrak kerja dengan perusahaan Mr. Anvread. Dan satu lagi, jauhkan wanita lacur itu dari kehidupanku!"

"Baik tuan!" Swan Jeildan, biasa kupanggil Jeil. Dia adalah asisten kepercayaanku. Aku bertemu dengannya di pinggiran kota London, dimana banyak anak jalanan yang tinggal sebatang kara tanpa orang tua. Dia telah membantuku melawan kumpulan preman yang ingin mengeroyokku dulu.

Aku memasuki ruang kerjaku. Aku bete. Kenapa papa menyerahkan masalah kantor cabang di Paris padaku. Mending kalo bentar. Ga tau apa kalo aku rindu my sweety.

Sudah lama aku tidak mendengar suaranya. Sebaiknya kutelpon saja, daripada aku mati karena rindu.

Kuambil handphone ku dan mendial nomor my sweety. Tuuut.. Tuuutt.. Tuuutt.. Bip!

"Hallo.", sapa suara di seberang sana.

"Hallo, manis.. Lama ga denger suaramu. Aku rindu. Gimana kabarmu?"

"Haaah.. Aku..baik."

Eh? Kenapa nada bicaranya sedih gitu? Apa aku mengganggunya? "Kamu kenapa sweety? Apa aku mengganggumu?"

"Tidak. Aku sedang di rumah.", jawab Sora.

"Maaf sayang, aku belum bisa pulang. Pekerjaan di sini banyak sekali."

"Tidak apa-apa, aku paham. Jaga kesehatanmu, jangan sampai sakit karena pekerjaanmu."

Aaw! Manisnya Sora ku. Dia sungguh perhatian. Makin sayang deh sama my sweety.

"Baik, bos! Aku akan selalu menjaga kesehatanku selama di sini. Aku juga akan segera menyelesaikan tugasku. Kau tahu.. Aku rindu sekali padamu, my sweety. Tunggu aku ya. Jangan berpaling ke pria atau wanita lain! Kau hanya milikku. Se-la-ma-nya!"

"Hehehe... Iya, iya. Kamu kok overprotektif banget sih?"

"Hmm.. Habisnya kamu manis sih, pasti banyak orang yang mengincarmu. Apa salah aku melindungi orang yang kucinta?" Aku tersenyum kala mendengar jawabanku sendiri.

"Bisa aja mujinya. Kamu ga salah kok jika ingin menjaga orang yang kamu cintai. Itu hal yang wajar. Udah dulu ya Kev, aku sama Kakak mau ke supermarket. Mau belanja."

"Ya udah, hati-hati ya. Salam ke kakak ipar. Bilang ke dia supaya cepet nikah, kasian si Brian. Kalau ditunda-tunda nanti jadi wanita tua, trus keriput deh." Aku terkekeh pelan.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang