Bab 38

2.3K 211 2
                                    

Sora PoV

Selama perjalanan tak ada dari salah satu bodyguard yang mengantarku buka suara. Kecuali untuk berbicara hal penting. Seperti menanyakan akan pergi ke supermarket mana?

Kedua bodyguard di depanku ini, yang ku tahu sang supir bernama Sinom dan yang duduk di sampingnya bernama Pollin, adalah bodyguard kepercayaan Kevin. Mungkin Kevin punya beberapa bodyguard lagi. Entahlah..

"Em.. Tuan Sino--"

"Panggi saja kami dengan nama kami. Jangan menggunakan 'tuan'. Kami adalah bawahan anda dan anda adalah 'tuan' kami, tuan Sora." pria bernama Pollin itu memotong ucapanku.

Aku merenggut kesal. Dia memanggilku 'tuan', tapi aku tidak boleh memanggilnya 'tuan'. Jelas-jelas usiaku lebih muda dari mereka berdua.

"Baiklah. Kalau begitu panggil aku Sora. Tanpa embel-embel 'tuan'! Mengerti?", ucapku menekan kata 'tuan'.

Kedua bodyguard itu terdiam, mereka tak langsung mengiyakan ucapanku.

"Kediaman kalian ku anggapan kalian mengerti dan memanggilku Sora saja.", putusku begitu saja. Dan mereka.. masih terdiam.

Suasana kembali hening sampai mobil yang ku tumpangi sampai di parkiran supermarket yang sangat besar.

Pria bernama Pollin dengan sigap membukakan pintu untukku. Aku hanya menghela napas. Aku sudah besar, perihal membuka pintu saja aku bisa melakukannya sendiri.

Tak sampai di situ. Sinom dengan cekatan mengambil troli barang. Aku yang tak terbiasa dilayani sampai seperti ini hanya mampu menghela napas. Lagi.

Aku membiarkan mereka melakukan tugasnya dan aku mulai mencari barang-barang yang kuperlukan.

Popok bayi, bedak, shampo, beberapa bahan makanan, rempah-rempah, susu kotak rasa coklat untukku, satu kotak besar es krim vanilla untuk Kak Sara, beberapa bahan dapur lainnya, serta yang terpenting susu untuk baby Noah. Berhubung aku laki-laki, jadi tubuhku tak bisa memproduksi ASI. Kata kak Marl baby Noah bisa diberi susu formula sebagai pengganti ASI.

"Menurut kalian bagusan susu X atau susu Y?", tanyaku meminta pendapat pada dua bodyguard yang mengekori di belakangku.

"Maaf, saya tidak paham akan hal seperti ini Tuan.", balas Pollin.

"Panggil aku 'Sora'. Ini perintah! Kalau kalian tidak menurutinya, akan kulaporkan pada Kevin!" Aku mulai mengancam mereka dengan mengeluarkan ponselku dan bersiap menghubungi boss mereka.

Mereka tampak sedikit gelagapan. "Baik! Akan kami lakukan, Sora!", ucap mereka serempak. Aku tersenyum senang dan melanjutkan berburu keperluan lainnya.

Selesai dengan list barang penting, saatnya aku berkeliling di lorong snack. Beberapa snack sudah kumasukkan ke dalam troli. Bukan untukku, tapi untuk tamu yang suka datang ke rumah untuk melihat baby Noah.

"Sepertinya sudah semua." Kucek satu persatu barang yang ada di troli. "Oke! Saatnya bayar!"

Selesai bayar kami langsung pulang. Jalanan cukup sepi di pagi menjelang siang ini.

Ciiiitt!!

"A-ada apa? Kenapa kita berhenti tiba-tiba?"

"Anda sebaiknya sembunyi, tuan!"

"Ada apa Polli--!!"

DOR!

DOR!

CRACK!

Tanpa pikir panjang aku langsung bersembunyi di lantai mobil. Kulihat kaca bagian depan sedikit retak. Aku mencoba mengintip dan melihat tiga mobil asing sedang menghadang mobilku.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang