Bab 24

3.7K 298 7
                                    

Sora PoV

Sebulan setelah acara pembukaan hotel Kevso semua kembali disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Seperti biasa aku hanya akan berada di rumah, kuliah online, berbelanja ke minimarket, atau jalan-jalan di taman dekat rumah. Walau terkadang aku pergi ke kampus untuk berkonsultasi dengan dosenku, tapi hampir keseharianku tak jauh-jauh dari rumah.

Kakak sibuk bekerja di butik Mommy, dia giat belajar manajemen karena terkadang Mommy yang turun tangan untuk mengajari Kakak langsung. Kak Brian, dia kembali disibukkan dengan perusahaan keluarganya yang baru-baru ini dipindah tangankan padanya. Dia bilang masih banyak hal yang harus dibenahi di kantornya. Sedangkan Kevin, aku sendiri tidak tahu bagaimana kabarnya. Seperti sebelum acara peresmian hotelnya, dia kembali sibuk dengan pekerjaannya dan melupakanku.

Terkadang Mom datang ke rumah untuk menemaniku. Aku yakin jika Kak Anna ada di sini pasti dia akan ikut berkunjung bersama Mom. Tapi berhubung Kak Anna dan Kak Dian sedang bulan madu ke Hawaii selama sebulan lebih, jadi Mom hanya seorang diri mengunjungiku.

"Huh! Kevin tidak menghubungiku lagi hari ini! Kemana sih dia? Apa dia lupa padaku?", monolog ku kesal. Sejak pagi aku sudah mengirimkan berpuluh-puluh pesan, tapi sampai sore ini tak satupun pesanku yang dibalasnya. Apa susahnya sih membalas satu pesanku? Tak akan lama, kan? Paling hanya lima menit.

DING DONG
DING DONG

"iya! Tunggu sebentar!" Aku berjalan menuju pintu depan dan membukakan pintu untuk tamuku. "Mom!"

"Hallo manis." Mom memelukku dengan erat. Aku mempersilahkan Mommy untuk masuk ke dalam rumahku. Kami duduk di kursi meja makan.

Aku mengambil jus jeruk yang tadi siang kubuat dari dalam kulkas. Kusuguhkan minuman oranye itu untuk Mom. "Mom datang sendiri?", tanyaku basa basi.

"Siapa lagi yang akan menemani Mom?" Mom terkekeh geli. Aku hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Mom.

Sepertinya aku terlalu berharap Mom datang bersama Kevin. Haaahh... Kenapa hubungan kami jadi renggang begini?

"Sora? Jangan murung begitu dong. Bagaimana jika kita pergi jalan-jalan. Mom traktir es krim deh.." Mom menarik tanganku lembut.

Aah~ Mom selalu bisa mengembalikan mood ku yang sedang jelek. Aku mengangguk antusias.

Beberapa saat aku mengganti pakaian dan kami pergi ke toko es krim langganan Mom. Kami memasuki toko itu dan mencari meja kosong di dekat jendela lalu memesan semangkuk es krim berbagai rasa yang kuinginkan, sedangkan Mom lebih memilih secangkir teh dan sepotong kue. Selesai memesan, kami kembali mengobrol dan sesekali bercanda. Karena meja yang kami tempati dekat dengan jendela jadi kami bisa melihat keramaian di luar toko.

"Mom, bagaimana pekerjaan Kakak?"

Mom tersenyum lembut. "Seperti biasa, dia gila bekerja. Aku sampai tak tahu lagi untuk sekedar membujuknya beristirahat."

Tak berapa lama pesanan kami sampai. Aku menyantap es krim dengan rasa coklat, strawberry, vanila, dan taro yang kupesan. Mom izin ke toilet dan aku duduk sambil menatap pemandangan di luar sana.

Pemandangan kota yang selalu ramai membuatku sedikit terhibur di tengah kesepian yang kurasa. Mataku menatap satu-persatu orang yang lalu lalang hingga manikku melihat seorang laki-laki yang begitu kukenal tengah berjalan dengan seorang wanita berambut blonde sebahu yang mengaitkan tangannya di lengan sang laki-laki. Wanita itu tertawa disela-sela obrolan mereka. Mataku terus mengikuti kedua sosok itu hingga mereka menghilang di balik salah satu pintu toko perhiasan ternama di kota ini.

Hatiku berkecamuk. Tidak mungkin aku salah lihat. Aku yakin laki-laki itu adalah kekasihku, Kevin. Tidak mungkin aku salah mengenalinya. Mataku terasa panas, tanganku bergetar, kepalaku tertunduk menatap kedua tanganku yang bergetar. Sekuat tenaga kutahan isak tangisku.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang