Kevin PoV
Aku kembali ke rumah atas permintaan my sweety. Padahal baru saja dia keluar rumah sakit, sekarang masuk rumah sakit lagi.
Aku masuk ke kamarku, duduk di tepi kasur dan memikirkan apa yang harus kukerjakan sekarang.
Sebaiknya aku menyelesaikan masalah dengan wanita bitch itu dulu. Aku kembali pergi ke tempat dimana aku mengurung wanita sialan itu.
Salah satu hotel milik keluargaku kujadikan tempat untuk mengurung wanita sialan itu.
"Selamat datang, Tuan Muda.", sapa salah satu pekerja di sana. Aku mengangguk singkat.
Aku pergi menuju lift. Kutekan tombol yang bertuliskan angka sembilan. Pintu lift tertutup dan lift mulai bergerak naik.
Sesampainya di lantai sembilan, aku menuju ruangan paling ujung. Itu adalah ruangan khusus, hanya beberapa orang saja yang bisa memasukinya. Aku masuk ke ruang itu, di dalamnya ada lift yang menghubungkan ke lantai sepuluh dimana itu adalah ruang kerjaku.
"Selamat datang, Tuan.", sapa salah satu orang yang berjaga di depan pintu ruang kerjaku.
"Bagaimana keadaannya?"
"Wanita itu sempat pingsan ketika melaksanakan hukuman.", ujar penjaga yang lain. Aku mengangguk mengerti.
Aku memasuki ruang kerjaku. Di sudut kiri ruangan terdapat sebuah rak buku besar. Di salah satu raknya ada sebuah buku khusus, ketika buku itu didorong rak buku itu akan terbuka layaknya sebuah pintu. Aku sengaja membuat ruang rahasia di beberapa perusahaan yang kutangani.
"Vin!"
"Hei, Li. Bagaimana wanita sialan itu?", tanyaku pada orang bernama Li. You Li, dia temanku yang bekerja di dunia gelap, dia seorang mafia yang sadis.
Li tersenyum penuh arti. "Dia mainan yang menarik. Kenapa kau tidak memberikannya padaku?"
"Cih! Aku belum selesai balas dendam padanya." Aku masuk ke dalam ruang rahasia. Setelah aku masuk tak lama rak buku itu tertutup otomatis. Aku menghampiri sebuah penjara kecil di sudut ruangan. Di sana terdapat seorang wanita dengan baju putih lusuh yang ternodai dengan bercak darah akibat hukuman yang diterimanya, tak lupa sebuah rantai dipasang di kedua tangan dan kakinya. "Bagaimana kondisimu, BITCH?"
Wajahnya yang semula tertunduk mulai diangkatnya. "Ke..vin...." Matanya menatapku sendu.
Kubuka jeruji besi yang mengurung wanita itu. "Hah! Lihatlah dirimu! Dulu kau membangga-banggakan wajahmu, tapi sekarang lihatlah betapa indahnya setiap luka yang ada di seluruh tubuhmu. Luka itu sangat cocok untukmu yang selalu menjerat orang lain dan menjatuhkannya diam-diam." Aku tersenyum mengejek.
"Ayolah Vin, dia cantik loh. Apa kau tidak tertarik padanya?"
"Hah?! Aku tertarik padanya? Kau gila, Li!" Aku terkekeh. "Aku lebih suka menghancurkan dia sampai Berkeping-keping. Aku tidak akan membiarkannya bahagia di saat dia telah merenggut kebahagiaanku, merenggut darah dagingku hanya karena obsesi gilanya!"
Li menepuk pundakku. Aku mencoba mereda amarahku. Sebuah belati yang kujadikan hiasan dinding kuambil. Langkahku mendekat ke arah wanita sialan itu. Huh! Aku terlalu jijik untuk menyebut namanya.
Kutarik belati itu dari sarungnya. "Hei! Apa jadinya jika aku menghiasi tubuhmu menggunakan belati indah ini?" Sisi tajam belati yang kupegang kuarahkan pada wajahnya yang lusuh.
"Ja-jangan Kevin! Kumohon..hiks...kumohon jangan lukai wajahku.. Kumohon..hiks.."
"Hahaha! Kerja bagus, Vin! Kau membuat Bitch itu memasang ekspresi ketakutan yang indah." Li mendekatiku dan bertolak pinggang dengan senyum senang.
![](https://img.wattpad.com/cover/170955727-288-k868119.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√
Novela Juvenil"Manis, seperti karamel." -Kevin "Siapa sih dia?! Dasar tidak sopan!" -Sora <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> INI CERITA GAY, HOMO, YAOI, APA LAH ITU. POKOKNYA SEJENIS ITU. PLUS MPREG HOMOPHOBIC MENJAUH SAJA(tidak maksud untuk ngusir. Dem...