Bacanya sambil denger lagu itu ya.. 👆
Sora PoV
"Kevin..."
Bagaimana dia bisa ada di sini? Dia bersama wanita yang waktu itu kulihat.
Sontak aku menundukkan kepala, menghindari kontak langsung dengannya. Kedua mataku terasa panas namun kutahan agar air mataku tak tumpah.
"Sora.." Mom memelukku. Aku menyembunyikan wajahku di dalam pelukan Mom.
"Ya Tuhan... Kenapa hari ini aku sial sekali! Masalah yang selama ini kuhindari malah muncul di depanku.", ucap Kakak dengan nada menyindir.
"Dia bukan masalah, Sar, dia bencana.", tambah Kak Anna.
Kenapa aku harus bertemu Kevin Ya Tuhan? Di saat aku mulai membenahi hatiku yang hancur, aku malah bertemu dengan sang penghancur hatiku ini.
Baru saja aku dapat tersenyum kembali dan menguatkan hati, tapi kenapa harus bertemu dengannya?
Air mataku lolos. Aku mulai terisak pelan di pelukan Mom. Tangan halus Mom mengusap-usap punggungku.
"Oh.. Jadi dia mantan tunanganmu dulu, sayang?" aku mencari arah suara asing itu dan kudapati wanita yang bersama Kevin tengah menatapku sinis.
"DIAM KAU, JALANG!!", ucap Kakak emosi hingga ia menggebrak meja. Wanita itu menatap Kakak dengan nyalang.
"Berani-beraninya kau mengatakan hal buruk padaku!! Ingat statusmu, GEMBEL!!"
mereka mulai adu mulut. Kevin coba menenangkan wanita bernama Neila itu, sedangkan Kak Anna berusaha menahan kedua tangan Kakak yang akan melukai Neila.
Mataku dan Kevin saling bertubrukan. Aku menatapnya hampa seolah-olah tak mengenal pria yang telah mengisi hati ini DULU.
Aku tersenyum culas dengan air mata yang terus menetes dari sudut mataku. "Kak.. Hentikan. Tidak ada gunanya bertengkar dengan orang yang tidak memiliki hati dan otak macam mereka."
Kulihat Kakak tersenyum sinis pada Neila. "Orang bodoh akan bersatu dengan orang bodoh pula. Bukan begitu, Sora?"
Kak Anna terkekeh mendengar ucapan Kakak. Aku hanya mengangguk samar di pelukan Mom. Sedangkan Papa enggan menatap Kevin. "Sebaiknya kita pergi dari sini.", ucap Papa.
Kami mengangguk dan pergi meninggalkan pasangan itu. Kami putuskan untuk makan di salah satu restoran ramen dekat sini. Entah kenapa aku ingin makan ramen dan restoran ini adalah salah satu restoran yang kutahu di daerah sini. Walau tempatnya kecil tapi ramen di restoran ini rasanya sangat enak.
"Maaf Sora kita jadi makan siang di sini.", ucap Papa
Aku menggeleng pelan. "Lagi pula aku ingin makan ramen, jadi aku menyarankan restoran ini."
"Aku baru tahu ada restoran ramen di daerah sini."
"Dulu aku ingin mengajak Kakak makan bareng, tapi saat itu Kakak tengah sibuk belajar untuk ujian. Jadi aku makan sendiri.", ucapku.
"Sekarangpun Sara sibuk dengan pekerjaannya. Lebih baik Sora tinggal di rumah kita saja, iya 'kan Mom?"
"Mom setuju denganmu, Anna."
Aku tersenyum tipis. Aku tak ingin merepotkan Mom terus, aku ingin mandiri. Biarlah aku tak lanjut kuliah asalkan aku bisa bekerja dan melanjutkan kehidupanku.
Selesai makan kami langsung kembali ke parkiran restoran awal. Sepanjang perjalanan kami mengobrol banyak hal. Terkadang Kakak dan Kak Anna akan singgah di toko-toko yang kami lalui hanya untuk melihat-lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√
Teen Fiction"Manis, seperti karamel." -Kevin "Siapa sih dia?! Dasar tidak sopan!" -Sora <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> INI CERITA GAY, HOMO, YAOI, APA LAH ITU. POKOKNYA SEJENIS ITU. PLUS MPREG HOMOPHOBIC MENJAUH SAJA(tidak maksud untuk ngusir. Dem...