Kevin PoV
"Dokter!! Suster!!!", teriakku panik. Tubuh Sora terasa semakin dingin di pelukanku.
Beberapa suster datang membawa brankar. Segera kuletakkan tubuh Sora di atas brankar. Para suster itu membawa Sora menuju IGD.
"Sora!!"
"Maaf tuan, anda dilarang masuk!", cegah seorang suster saat aku akan masuk ke dalam ruangan IGD.
"Tapi--"
"Biarkan kami yang menangani pasien. Sebaiknya tuan tenang dan jangan menganggu proses pertolongan untuk pasien. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menolong pasien." Suster itu kemudian masuk dan meninggalkan ku di luar.
"Tuan muda, sebaiknya kita percayakan Sora pada dokter dan perawat yang menanganinya. Saya yakin Sora akan baik-baik saja." Jeil menepuk bahuku.
Aku terduduk di lantai dengan punggung yang tersandar di dinding. Air mataku kembali jatuh.
Kenapa? Kenapa jadi seperti ini? Sora.. Sora-ku...
"Permisi tuan, jika saya boleh tau ada hubungan apa antara anda dengan Sora?" Kulihat wanita pemilik toko bunga yang ikut bersamaku ke rumah sakit sedang bersimpuh di hadapanku.
"A-aku.. Aku kekasih..nya.", jawabku terbata-bata.
"Ke..kasih? Setahu saya Sora sudah tak berhubungan dengan kekasihnya lagi."
"Memang kami sudah tidak berkomunikasi belakangan ini. Saya sedang menjaga jarak dengan Sora karena--"
PLAK!!
"Apa?! Jadi anda yang sudah meninggalkan Sora?! Anda telah menghancurkan Sora?! Anda tau bagaiman kondisinya saat anda mencampakkannya?! Anda tau apa yang telah anda perbuat pada anak sepolos dia?! Dia sempat mati!! Hati dan pikirannya sempat mati!!" Teriak wanita itu. Air matanya mengalir deras, begitu jelas kekecewaan dan amarah tergambar di tatapannya. "Sora menceritakan masalahnya padaku. Bisakah anda bayangkan saat-saat ia terpuruk?! Sora.."
Aku tertunduk lemas. Aku tak menyangka telah melukai Sora begitu dalam. Ia pasti membenciku.
Sungguh! Ini semua diluar rencana! Aku tak ingin hal ini terjadi!!
"Bertha!!"
Derap langkah terdengar menghampiri kami. Aku mengalihkan pandangan pada asal derap langkah itu. Sara, Brian, Mom, Kak Anna, bahkan Papa ada di sini.
"Apa yang terjadi?!" Kulihat Sara sangat cemas.
"Jeil, jelaskan apa yang terjadi!"
"Maaf tuan besar, saya tidak mengetahui kejadian rincinya. Saat saya tengah menunggu tuan muda kembali dari toko, tiba-tiba tuan muda berlari tergesa-gesa dengan kondisi Sora yang tak baik.", jelas Jeil.
"Apa yang terjadi, Bertha? Kau pasti tahu'kan apa yang telah terjadi pada adikku?!"
Wanita pemilik toko yang bernama Bertha itu menghela nafas panjang. "Sora kecelakaan."
"APA?! Tidak! Itu tidak mungkin!!" Tangis Sara pecah. Brian mencoba menenangkan Sara.
"Bagaiamana hal itu bisa terjadi?!", bentak Papa.
"Sora.. Sora berlari untuk menghindari pria itu." Bertha menunjuk ke arahku. "Ketika Sora ingin menyebrang jalan, tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang dan menyeret tubuh Sora."
BUGH!!
"Tak puaskah kau menyakiti Sora?! Salah apa dia hingga kau terus menyakitinya terus-menerus?! JAWAB!!" Papa memukulku dan menyudutkan ku di dinding dengan dengan yang menekan tenggorokan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√
Ficção Adolescente"Manis, seperti karamel." -Kevin "Siapa sih dia?! Dasar tidak sopan!" -Sora <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> INI CERITA GAY, HOMO, YAOI, APA LAH ITU. POKOKNYA SEJENIS ITU. PLUS MPREG HOMOPHOBIC MENJAUH SAJA(tidak maksud untuk ngusir. Dem...