Bab 12

5K 472 17
                                    

Kevin PoV

"Mmmmn.."

Lihatlah, betapa menggemaskannya My Sweety. Imut sekali.

"Ke-Kev..."

Akh! Imutnya my sweety ketika bangun tidur. "Ada apa, sayang?" Kusibak poninya. Perlahan mata hitamnya terbuka. Rasanya aku tenggelam dalam kelamnya mata my sweety.

Kuberi morning kiss padanya. Tidak ada penolakan, mungkin karena Sora belum bangun sepenuhnya.

"A..ir." Kuambil gelas berisi air yang ada di atas nakas. "Huuuhh.. Sakit.. Hiks.."

"Bagian mana yang sakit?", tanyaku khawatir.

"Punggungku.. Lubang bawahku.. Hiks.. Sakit, Kev.." Sora mulai menangis. Mungkin ini efek setelah kami melakukannya kemaren.

"Ssshhhhh.. Tenanglah. Nanti kita akan ke dokter untuk mengobatimu." Aku meminum air tadi dan memberikannya pada Sora melalu ciuman. "Mau mandi?"

"Un. Tapi aku tak bisa.. Hiks.. bergerak. Sakit..."

Dengan sigap aku menggendong my sweety dan membawanya ke kemar mandi. "Tunggu sebentar, aku akan mengisi air di bathtub." Tubuh Sora kuletakan di atas meja wastafel dan aku mengisi bathup dengan air hangat.

Setelah air siap, aku membawa Sora berendam bersama. Aku membersihkan tubuh Sora lalu tubuhku.

Selesai itu aku membawa Sora menuju ruang makan yang menjadi satu dengan dapur.

Berhubung Sora tidak bisa beraktivitas seperti biasa karena you know laah apa alasannya.. Maka aku yang membuat sarapan. Hanya roti panggang, telur mata sapi, beberapa nugget, jus jeruk dan susu coklat untuk Sora.

"Setelah sarapan kita akan ke dokter.", ujarku.

Sora tampak termenung setelah mendengar ucapanku. "Kev.. Sepertinya aku tidak perlu ke dokter."

"Kenapa sayang?"

"Aku malu." Ya ampun.. Kukira kenapa sampai my sweety tidak mau ke dokter, ternyata malu toh..

"Ya sudah, aku akan meminta dokternya datang ke sini. Setelah makan sebaiknya kamu istirahat." Dengan patuhnya my sweety mengiyakan perkataanku.

Selesai makan, aku segera menelepon dokter kepercayaan keluargaku sekaligus sahabat SMA ku dulu, Marl Tyfon.

Selagi menunggu, Sora menonton berita di televisi sembari berbaring. "Sayang, istirahatnya di kamar aja. Jangan di sofa, nanti tubuhmu makin sakit."

"Aku mau di sini! Lagi pula siapa yang membuatku begini, hah?!"

Kenapa Sora marah? Apa sesakit itu ya? Padahal semalam kita sama-sama mendesah keenakan.

"Kamu ga tau rasanya jadi aku! Sakit tau!!"

"Maaf sayang, aku ga bisa nahan diriku. Kamu terlalu membuatku bernafsu. Sekarang aja aku ingin memasukimu kembali. Hehehe...", aku menggaruk leher yang tidak gatal.

"Menjauh sana! Dasar mesum!!" Sora melempar bantal sofa padaku. Namun kutangkap sebelum mengenai wajahku.

Akhirnya diam tidak mengganggu Sora, kalau tidak dia akan marah lagi.

Ting tong!

Ah, pasti Marl! Segera kuberjalan menuju pintu utama, dan benar saja kalau tamu yang datang adalah Marl.

"Hello bro! Lama ga jumpa! Gimana kabarnya?", sapa dokter idiot itu. Idiot? Ya, Marl idiot. Asal kalian tau, dia suka melakukan eksperimen gila. Bahkan aku saja ga kepikiran kenapa bisa punya temen yang idiot kaya Marl.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang