Bab 7

6K 567 8
                                    

Kevin PoV

Selesai menonton, aku mengajak Sora untuk makan siang di salah satu restoran Prancis kesukaan ku.

"Mau makan apa?"

"Terserah. Aku tidak tahu makanan Prancis."

"Pelayan!"

Datang seorang pelayan wanita yang entah kenapa membuatku merasa jijik karena tingkahnya yang sok cari-cari perhatian.

Selesai memesan pelayan itu tak lekas pergi dari hadapan kami.

"Apa ada lagi yang ingin dipesan tuan?", tanya pelayan itu dengan nada yang dibuat-buat.

"Tidak. Cepat lakukan tugasmu! Jika kau masih berada di sini, akan kupastikan kau dipecat dari restoran ini!"

Dengan begitu pelayan tadi pergi dari hadapan kami. Dapat kulihat Sora melongo melihat perbuatanku.

"Kevin, kenapa kau mengancam pelayan tadi sampai seperti itu?"

"Karena aku muak melihat tingkahnya yang sok cari perhatian padaku.", jawabku kalem. "Kalau yang cari perhatian padaku itu kamu, dengan senang hati aku akan mencurahkan seluruh perhatianku padamu."

Bukannya senang, Sora malah membuang muka dan menggerutu tidak jelas.

Selagi menunggu makanan kami tersaji, aku mengajak Sora ngobrol. Hanya obrolan biasa, sebatas kehidupan sehari-hari, di sekolah, dan lainnya. Dan dari situ aku tahu bahwa Sora belum pernah memiliki pacar sama sekali.

Pesanan kami akhirnya tiba. Kami makan dengan hikmat, tanpa ada pembicaraan apapun saat sedang makan.

Selesai makan, aku mengajak Sora pulang karena hari mulai sore.

Tak ada percakapan. Kami sama-sama terdiam dan sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

•••

Sampai di rumah, aku lekas turun dari mobil. Tapi Sora masih duduk di dalam mobil dan tidak ada tanda-tanda bawa ia akan keluar dari dalam mobil.

Saat kulihat, ternyata Sora tengah tertidur. Sepertinya dia kelelahan.

Kugendong Sora sampai ke kamarku. Kutidurkan dia di ranjang king size milikku.

"Aku sungguh mencintaimu. Kau telah menarik perhatianku, Sora."

"Kau harus menjadi milikku."

Dengan kalap kutanggalkan seluruh pakaian yang menutupi tubuh si manis-ku, hingga tak ada sehelai benang yang mengganggu penglihatan.

Tubuh Sora sungguh menawan, Kenapa aku bisa tergila-gila dengannya?

Kucium bibir ranumnya yang menggoda itu. Melumatnya pelan. Menggigit bagian bawah bibirnya pelan. Hingga menjadi ciuman panas yang melibatkan lidah. Kumasukan lidahku ke dalam rongga mulut Sora yang hangat. Menjelajahi segala sesuatu yang ada di dalamnya. Cukup lama aku bermain di mulut Sora hingga aku melepaskan ciumanku. Menyisakan benang panjang yang terbuat dari saliva kami.

"Kau sungguh manis, my sweety caramel."

Turun ke bagian leher. Kuhirup aroma manis yang keluar dari tubuh Sora. Kujilat lehernya, lalu mencium bagian tengkuknya. Tak lupa kugigit pelan dan menghisapnya, meninggalkan tanda kemerahan di sana.

Turun lagi hingga lidahku menyentuh tonjolan kecil di dada Sora. Tonjolan kemerahan itu tak lain dan tak bukan adalah puting yang sudah mengeras menandakan bahwa ia sudah terangsang.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang