Bab 22

3.8K 318 12
                                    

Kevin PoV

Sekarang Sora telah resmi sebagai tunanganku. Betapa bahagianya saat aku melihat jari manis tangan kanannya terdapat cincin yang ku sematkan.

"Kau kenapa, Vin?"

"Ah, Mom! Jangan mengagetkanku dong!", gerutu ku pada Mom yang tiba-tiba muncul di sampingku.

Mom terkekeh. "Siapa juga yang mau ngagetin kamu. Kamunya aja yang melamun sambil senyum-senyum melihat Sora. Udah kaya orang mesum lagi mengintai targetnya."

JLEBB!!

Kok ucapan Mom menyindirku sih. Jujur saja aku sempat memikirkan macam-macam hal tentang Sora-ku. Tapi wajarkan? Wajar ga sih menurut kalian kalau aku berpikir macam-macam tentang Sora? Diakan kekasihku.

"Bilang aja kalau kau mau cepat-cepat nikahin Sora. Dasar tidak sabaran.", cibir nek lampir. Anna si biang rusuh komentar mulu ih! Ga ngerti apa kalau adiknya yang tampan ini ingin cepet-cepet ngeresmiin hubungannya dengan sang kekasih. Kalau udah resmi 'kan bisa bebas ngelakuin apa aja ke my sweety, toh Seto Sora Arthur udah jadi hak milik Kevin Walter Arthur.

"Ga usah ngehayal. Sekarang mah selesaiin aja dulu rencana kejutannya. Kalau kejutannya sukses baru deh bisa puas-puasin ngelakuin apa aja ke Sora.", lanjut Anna.

"Ngelakuin apa aja...? Hmm.."

"Wush! Dasar mesum! Jangan berbuat hal yang macam-macam kalau ga mau ditinggalin Sora."

Huh! Mom kok nakut-nakutin sih! Aku kan ga mau ditinggalin Sora. Dialah duniaku. Kalau dia pergi dariku maka duniaku akan hilang dan itu sama aja hidupku sudah ga berarti lagi di dunia ini.

Kuhiraukan ucapan kedua wanita itu dan pergi menghampiri my sweety yang sedang berkumpul dengan Sara, Brian, dan lainnya. "Sayang!"

"Ah, Kevin! Ada apa?" Aku memeluk pinggang Sora dari belakang dan meletakkan daguku di bahu mungilnya.

"Ekhem! Ada yang sedang menebar kemesraan nih!"

"Kakak!" Wajah Sora bersemu merah, kontras sekali dengan kulit putihnya.

Aku tersenyum melihat Sora salah tingkah. Aku membalik tubuh Sora dan membawanya ke dalam dekapanku. "Mau istirahat?"

"Isti..rahat?"

Aku menatap wajah kebingungan Sora lalu terkekeh karena wajahnya yang lucu itu. "Apa kamu tidak mengantuk? Ini sudah larut loh.."

"Aku.. Aku mau tidur.", jawabnya ragu. "Kak, kita pulang sekarang yuk!"

"Pulang?" Sara mencubit pipi kiri Sora. "Malam ini kita menginap di hotel ini, manis-kuu..."

Aku menarik lembut tangan Sora. "Ayo kita istirahat." Aku menuntun Sora menuju lift. Kutekan angka tujuh yang merupakan angka teratas hotel ini.

"Kev, kita sudah reservasi?"

Aku tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan my sweety. "Hahahahah.. Sora sayang, ini hotel milik kita berdua. Aku membuat lantai teratas menjadi lantai VIP. Lantai itu ku buat khusus untuk keluarga dan teman dekat kita. Jadi kita bebas menggunakan kamar di lantai tujuh."

Sora menautkan alisnya. Mata hitam jernih itu menatapku bingung. Jari telunjuk kanannya menyentuh ujung bibirnya, berpose ala orang kebingungan. "Ho..tel milik.. kita..?"

"Iya, Hotel KevSo. Kevin dan Sora. Hotel ini atas nama kamu, sayang."

"A-apa?!"

Ting!

Kami keluar dari lift dan berjalan ke kanan. Tepat di ajung lorong, sebuah pintu kayu dengan ukiran-ukiran yang terpatri indah kubuka menggunakan key card khusus.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang