Bab 2

9.5K 778 27
                                    

Sora PoV

"Ayolah Sora... Kakak mohon. Temani kakak sekaliii sajaa."

"Aku tidak mau, kak. Aku lelah.", tolakku halus.

"Kumohoonnnn.. Kakak janji akan mentraktirmu di akhir pekan. Jadi segeralah bersiap-siap.", suap kakakku. Dia mendorongku menuju kamarku untuk mengganti pakaian.

Aku Seto Sora, usiaku 18 tahun. Duduk di bangku SMA kelas 3. Aku bisa bersekolah di salah satu sekolah favorit di London berkat otak cerdasku. Maksudku aku mendapat beasiswa selama 3 tahun aku mengenyam pendidikan di sana.

Orang yang tadi memaksa–maksudku mengajakku adalah kakak perempuanku. Seto Sara, usia 22 tahun. Bersekolah di universitas terkenal di London, semester akhir. Dia mengambil jurusan bisnin dan manajemen. Sebentar lagi dia lulus.

Aku hanya tingga berdua dengan kakak. Kedua orangtua kami? Mereka meninggal dalam kecelakaan sekitar 4 tahun yang lalu. Aku tidak mau membahas lebih dalam soal hal itu.

Sekarang aku tengah mengganti kaos yang kukenakan dengan sebuah kemeja kream dan celana joger hitam.

Aku diajak kakak ke sebuah pesta perayaan pernikahan orangtua temannya. Dia memaksaku untuk ikut, padahal aku tidak mengenal temannya.

Sudah kutolak berkali-kali ajakan kakak, tapi dia keras kepala. Alhasil di sinilah aku, di tempat pesta yang diadakan di rumah temannya.

Aku sempat kaget saat mengetahui tempat pestanya. Pasalnya rumah teman kakak sangatlah besar. Berpuluh kali lipat dari kos kosan tempatku tinggal.

Lupakan tentang luasnya rumah ini.

"Sora, aku ingin mengucapkan selamat pada orangtua temanku dulu. Ayo ikut!" Dengan begitu kak Sara menarik tangan ku menuju sang empunya pesta.

"Om! Tante! Selamat ya atas ke-27 tahun pernikahannya. Semoga makin mesra deh.. Makin ganteng dan cantik juga.", ucap Sara lalu memeluk kedua orang pemilik acara.

"Sara, dia siapa?", tanya wanita cantik sang empunya pesta.

Sara menarikku mendekat ke mereka. "Mr. John, Mrs. Ellen, perkenalkan dia adikku namanya Sora."

Aku membungkuk sopan. Kulihat pria pemilik persta itu mengulurkan tangannya. Kubalas uluran tangan itu. "Sora, Seto Sora."

"Aku John Carl Arthur. Dia istriku, Ellen Arthur.", ujar Mr. Arthur.

"Se-senang berkenalan dengan anda Mr. Arthur dan Mrs. Arthur.", ucapku gugup. Kalau tidak salah mereka pasangan pembisnis terkenal. Mr. Arthur pemilik Arthur Corp. dan Mrs. Arthur pemilik boutique dan salon kecantikan terkenal.

Tak kusangka kakak memiliki teman dari kalangan orang kaya...

"Jangan berbicara formal begitu. Panggil saja John dan Ellen.", koreksi Mr. Arth-Mr. John.

"Sara, kok kamu ga pernah bilang-bilang ke tante kalau punya adik semanis dia?", tanya Mrs. Ellen heboh.

Manis?! Siapa? Aku?

"Maaf tante, orangnya sendiri pemalu, bagaimana aku ingin mengenalkannya pada tante? Datang ke sini aja harus pakai acara paksa paksaan segala." ujar Sara mengejekku.

"Heh?! Benarkah kamu pemalu Sora?" Oke, sepertinya Mrs. Ellen penasaran padaku. Emang ya Sara tuh kalau udah nyebelin ga kira-kira, pake aib orang dibuka segala lagi.

Aku hanya mengguk mengiyakan ucapan Sara tadi. Aduhhh malu banget deh.. Secara aku kan laki-laki, masa pemalu gini sih! Ralat, aku ga pemalu hanya antisosial aja.

"Sara, adikmu buat tante aja ya. Dia lucu. Ayolah Sara... "

"Boleh aja, tan.", jawab Sara cuek. Dia malah mendorongku mendekat ke Mrs. Ellen.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang