Sora PoV
Sinar mentari masuk melalui celah tirai jendela. Pagi ini aku bangun seperti biasa dan mulai melakukan tugasku. Selesai mandi dan menyiapkan pakaian untuk Kevin kerja, aku segera berkutat di dapur.
"Pagi, Sora sayang. Apa Mom telat bangun?"
Aku menggeleng. "Pagi Mom. Aku terbangun lebih cepat hari ini."
"Ada apa? Sulit tidur? Atau kamu ga enak badan?", tanyanya khawatir. Mom menghampiriku dan memberi kecupan selamat pagi di keningku.
"Aku baik, Mom."
Mom mulai membantuku menyiapkan sarapan. Beberapa pelayan sedang menyiapkan perlengkapan makan di meja makan.
Selepas Kakak menikah dengan Kak Brian, mereka langsung bulan madu di pulau Bali. Aku tidak tahu betul itu tempat seperti apa. Kata Kakak itu pulau tropis yang berada di negara Indonesia, dengan pantai yang indah dan keanekaragaman budaya. Itulah yang menjadikan pulau Bali menjadi lokasi bulan madu mereka.
Kak Anna sekarang tinggal bersama Kak Dian di rumah yang di beli Kak Dian khusus untuk Kak Anna. Kabar gembira, Kak Anna sekarang sedang mengandung. Usia kandungannya memasuki tiga minggu.
Di mansion keluarga Arthur ini hanya tersisa aku, Kevin, Papa, dan Mom.
Suasana rumah akan semakin sepi jikalau Kevin sudah berangkat kerja dan Papa yang terkadang harus mengurus beberapa keperluan di Arthur corp.
"Sora, kamu ingin masak udang?", tanya Mom yang sedang menatap udang-udang beku yang baru kukeluarkan dari freezer.
Aku mengangguk mengiyakan. "Ada apa Mom?"
"Tidak biasanya kamu memasak seafood."
"Mmnn.. Sepertinya baby ingin makan seafood belakangan ini.", ucapku. Tanganku bergerak mengelus perut buncitku.
"Ngidam ya~", goda Mom. Aku terkekeh dan mengangguk membenarkan ucapan Mom. "Sora, apa kamu sudah cek jenis kelamin baby?"
"Belum, Mom. Kami tidak akan mengeceknya. Aku dan Kevin setuju untuk menjadikan hal itu sebagai kejutan saat baby lahir."
"Aaa~! Manisnya menantuku!!"
Kami memasak sambil mengobrol mengenai hal apapun yang menarik. Tak jarang pula Mom menggodaku yang acapkali menginginkan hal-hal aneh.
Sekitar satu jam berlalu, semua masak telah tertata rapi di atas meja makan. Papa datang dengan baju santainya. Papa lebih memilih bekerja dari rumah ketimbang harus pergi ke kantor, kecuali jika ada masalah yang tak bisa diselesaikan di kantor.
"Pagi Ellen, Sora." Papa mengecup kening Mom lalu keningku.
Papa sudah ada di ruang makan, lalu kemana Kevin? Sudah hampir setengah tujuh dia belum turun juga.
Kuputuskan untuk melihat Kevin di kamar. Satu persatu kunaiki anak tangga menuju kamar kami.
Saat kumasuk, kulihat Kevin masih bergelung di dalam selimut. Kuhela napas panjang.
Langkahku membawaku menuju ranjang kami. "Kev, sudah siang. Nanti kamu telat loh. Cepat bangun!"
"Mnn.. Sora..." Kevin membuka matanya namun tubuhnya sama sekali tak bergerak. "Aku lelah. Kepalaku sakit. Aku tidak ingin pergi ke kantor!!", racaunya. Dapat terdengar jelas suara parau Kevin.
Aku duduk di tepi ranjang, tepat di samping Kevin. Dalam sekejap Kevin langsung memeluk pinggangku.
Kusapukan telapak tanganku di kening kevin. "Kamu demam, Kev. Sebaiknya kamu istirahat saja, aku akan menghubungi Kak Jeil kalau kamu sakit. Akan kubuatkan bubur untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√
Teen Fiction"Manis, seperti karamel." -Kevin "Siapa sih dia?! Dasar tidak sopan!" -Sora <><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><> INI CERITA GAY, HOMO, YAOI, APA LAH ITU. POKOKNYA SEJENIS ITU. PLUS MPREG HOMOPHOBIC MENJAUH SAJA(tidak maksud untuk ngusir. Dem...