CEO AND IDOL

part 8

Happy reading!!!

Terlihat seorang gadis bermata kucing sedang duduk di atas ranjang mewah sambil memainkan handphone,membaca komentar-komentar para fans maupun haters nya di instagram.

Ada beberapa komentar yang membuat hati jennie terluka tapi dia tak menunjukan itu,karna dia tak mau di anggap lemah oleh orang.

Cklek

Kai keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk untuk menutup bagian pinggangnya ke bawah.

Keningnya mengerut melihat wajah masam dari kesasihnya yang sedang menatap layar kotak persegi panjang itu.

"Apa yang sedang kau lihat,hm?"kai berjalan mendekati ranjang tempat jennie dan duduk di ujung ranjang.

"Aniya,aku hanya membaca komentar para fans ku"jennie menjawab pertanyaan kai tanpa mengalihkan pandangan dari hanphone nya.

"Lalu mengapa muka mu kelihatan masam?"

"Aku sedikit sakit dengan komentar orang yang tidak menyukaiku"jujur jennie sambil tertunduk menyembunyikan genangan air di pelupuk matanya yang siap meluncur kapan saja.

Beginilah jennie, dia memang baik menutup rasa sakitnya di depan  publik, tapi tidak di depan seorang kim jogin

"Sudahlah kau tak perlu memikirkan ucapan mereka,yang menjalani hidup ini kau bukan mereka jadi anggap saja mereka itu sebuah angin kotor yang penuh polusi"kai menarik jennie kepelukannya dan menenggelamkan wajah jennie di dada bidangnya.

"Tapi oppa, apakah aku memiliki salah kepada mereka hingga mereka tak menyukaiku?" Jennie mengeratkan pelukanya dan semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang kai untuk menahan air matanya.

"Aniya, mereka hanya bisa mengatakan keburukan orang lain tanpa melihat apakah mereka sudah lebih dari orang itu atau belum"kai berusaha menenangkan jennie dengan mengelus lembut punggung jennie

Setelah dirasa cukup acara bersedihya jennie melepaskan pelukan kai dan dia baru menyadari kalau kai tidak memakai atasan dan hanya memakai handuk dipinggangnya sontak pipi jennie langsung memerah.

"Oppa cepat pakai bajumu,jangan mengotori mata suciku ini" kata jennie sambil menutup wajahya yang memerah dengan kedua tanganya.

kai terkekeh melihat tingkah jennie yang mengemaskan dimatanya
"Ah tidak aku merasa gerah dan bukanya dulu kau sering melihat ini?"

"Oppa terakir aku melihatnya sudah 7 tahun yang lalu itu sudah sangat lama lagi pula dulu kau tak sesexy ini"pipi jennie kembali memerah setelah ia menyadari apa yang dia baru saja katakan

"Jadi sekarang aku sexy hm?"goda kai sambil menaikan satu alisnya membuat kadar ketampanannya bertambah

"Emm o-oppa a-aku akan ke dapur untuk membantu bibi memasak"jennie berlari untuk keluar dari kamar kai setelah keluar dari kamar kai jennie menyandarkan punggungnya di tembok untuk menghilangkan rasa gugupnya

Tak lama terdengar suara tawa yang keras dari dalam kamar membuat jennie mendengus dan melanjutkan jalanya menuju dapur tapi sepanjang jalan mulutnya tak berhenti memberikan umpatan untuk kai.

Setalah tiba di dapur,jennie melihat bibi kang yang sedang memotong sayuran dan segera mengampirinya

"Apa yang kau masak bi?"tanya jennie dari belakang membuat bibi kang terkejut

"Ahh kau mengagetkanku saja nona"bibi kang mengelus dadanya tanda kalau dia sangat kaget

"Ehehe maafkan aku bi aku tak sengaja"jennie hanya bisa meminta maaf dan menunjukan gummy smile nya membuat bibi kang juga ikut tersenyum

"Tak apa,oh ya aku sedang memasak kimci dan yukgaejang"jawab bibi kai bambil melanjutkan memotong sayurann untuk kimci

"Oh baiklah kalau begitu kau akan memasak kimci dan biar aku yang memasak yukgaejang, dimana kau meletakan daging sapinya??" Jennie sangat semangat untuk memasak entah karena apa.

"Kau kelihatan semangat sekali nona, aku menaruhnya di kulkas"

"Ah baiklah aku akan mengambilnya"

Setelah jennie mengambil daging itu dia langsung menyiapkan bahan yang lainya untuk membuat yukgaejang tak lupa dia memotong daging itu.

"Emm bi bolehakah aku memasak sundubu jjigae?"

"Silahkan aku bahagia kalau kau bahagia"bibi kan tersenyum lembut  membuat jennie merindukan ibunya

"Emm makasih bi"

"Sama-sama nona"

Next