part 41

816 80 0
                                    

Happy reading!!!!!.

"Kita bisa berbahagia sekarang tapi tidak nanti"
                  -jennie kim-




Sore ini jennie telah siap dengan pakaian santainya untuk pergi berjalan-jalan bersama kai, dia bersemangat tetapi juga cemas.

Dia cemas manager oppa tak mengijinkan dia keluar nanti, mengingat betapa tegasnya dia kepada member blackpink.

Cklek.

Suara pintu dibuka membuat jennie langsung mengalihkan pandangannya ke arah suara, disana manager oppa sedang menatapnya dengan pandangan bingung.

"Ku mau kemana??" Tanya manager oppa dengan mata yang mengamati penampilan jennie dari atas kebawah.

"A-aku ingin keluar berjalan-jalan dengan teman lamaku"  jawab jennie gugup.

"Teman lamamu?? Bukanya semua temanmu ada di aukland??"

"I-iya tapi ada temanku yang sudah menikah dan tinggal disini bersama suaminnya" jawab jennie cepat.

"Siapa namanya??"

Damnnn

"Omoo aku melupakan namanya, siapa yahhhh" batin jennir bingung.

"Siapa namanya??" Tanya oppa lagi.

"Je-jes-jesica ya benar jesica, oh thanks god" batin jennie.

"Jesica namanya jesica"

"Kapan dia akan datang??"

"Mungkin sebentar lagi".

Ting tongg.

bel kamar jennie berbunyi membuat dengan cepat manager oppa berjalan dan membukanya.

"Hello" sapa seorang wanita yang menurut jennie sangat cantik.

"O hai" jawab manage oppa singkat.

"Siapa kau??"

"Oo perkenalkan namaku jessica jung aku teman jennie di aukland dulu" jawab jesica lancar tanpa beban.

"Oh jadi kau jesica" manager oppa melihat jesica dari atas kebawah membuat jesica sedikit tidak nyaman.

"Apa-apaan orang ini menatapku seperti itu" batin jesica jengkel.

"Oo jesica kau sudah datang" jennie muncul dari belakang manager oppa dan menyapa jesica seolah mereka sudah saling kenal.

"Ah iya aku sudah datang" jawab jessica ikut mendalami aktingnya.

Jennie berjalan ke arah jesica dan memeluknya seperti teman lama yang baru bertemu.

"Maafkan aku merepotkanmu" bisik jennie yang hanya dijawab anggukan oleh jesica.

"Cih kalau bukan karen rencanaku aku tak akan membantu kalian" sinis jesica dalam hatinya.

"Ayo masuk" jennie melepaskan pelukanya dan menarik tangan jesica tapi ditahan oleh jesica.

"Disini saja, kita haru segera pergi aku memesan taksi dibawah kasihan sopirnya menunggu terlalu lama" jawab jesica.

"Emm oppa bolehkan aku pergi"  jennie menatap managar oppa penuh harapan.

"Hmm, tapi ingat memakai masker jangan sampai ada yang mengenalmu" jawab manager oppa kemudian masuk kedalam meninggalkan dua gadis itu.

Jennie melompat kecil kemudian masuk kedalam kamar untuk mengambil tasnya dan kembali keluar.

"Ayo" jennie menarik tangan jesica dengan semangat.

Jesica menatap tangannya yang dipegang oleh jennie dengan sinis dan jijik.

Jennie dan jesica telah sampai di besment khusus tamu vvip mereka  berjalan menuju seorang pria yang sedang berdiri di depan mobilnya.

"Oppaaa" panggil jennie dan berlari ke arah kai.

Kai mengalihkan pandangannya ke arah suara kemudian merentangkan tangannya minta dipeluk, tentu saja dengan semangat jennie masuk kedalam pelukan kai.

Mereka masih sibuk berpelukan tanpa menghiraukan jesica yang menatap mereka sinis.

"Silahkan kalian bersenang-senang tapi tidak jika rencanaku. Sudah berjalan" batin jesica.

"Gomawo jesica-ya"  kata jennie dengan tersenyum manis.

Dengan terpaksa jesica pun membalas senyuman jennie sebentar.

"Aku pergi dulu, ada pekerjaan yang harus ku kerjakan" pamit jesica kemudian berlalu dari hadapan dua sejoli itu.

Setelah kepergian jesica kai menarik jennie lembut dan masuk kedalam mobilnya.

"Kita mau kemana oppa??" Tanya jennie ketika kai sedang memasangkannya seatbel.

"Lihat saja nanti" jawab kai kemudian mencuri satu kecupan di bibir jennie dan menjalankan mobilnya.

"Wuah rasanya aku ingin berlama-lama disini" jennie menatap takjub bangunan-bangunan tinggi beraksitertur kuno dan kerlap kerlip lampu du negri paling romantis itu.

"Tunggulah sampai kita sudah menikah" ucap kai tiba-tiba membuat jennie langsung menatapnya.

"Apa hubungannya??"

"Jika kita sudah menikah kita akan honeymoon disini" jawab kai tampa melihat pipi jennie sudah memerah menahan malu.

30 menit kai dan jennie telah sampai disebuah restoran mewah yang tampak sangat ramai.

Kai hendak turun dari mobil tapi jennie menahan tanganya membuat kai berbalik dan menatap jennie lembut.

"Wae??" Kai megelus lembut pipi jennie.

"Oppa disini sangat ramai aku takut ada yang mengenali aku" lirih jennie.

Dengan cepat kai mengeluarkan sesuati dari darboard mobilnya dan memberikannya pada jennie.

"Apa ini??" Jennie menatap kai bingung.

"Pakai jas itu dan maser tak ada yang akan mengenalimu" jawab kai.

"Baiklah" dengan cepar jennie memakai jas hitam milik kai yang cukup besar itu dan tak lupa maskernya.

Setelah dirasa tak ada yang mengenalinya ia segera keluar dari mobil kai dan masuk kedalam restoran itu.

Tangan kai setia merangkul posesive pinggang jennie membuat beberapa wanita di restoran itu iri.

Kai dan jennie naik kelantai atas mengikuti arahan pelayan hingga mereka sampai di sebuah balkon yang langsung menghadan ke menara yang menjadi primadona negara ini.

"Wuahh daebak, it's so beautiful, oo oppa gomawo" jennie memeluk kai dengan sangat erat menyalurkan rasa termakasihnya.

"You're welcome baby" kai mengecup kening jennie sekilas kemudian menarik kursi dan mendudukan jennie disana.

Jennie mengambil handphonenya dan mulai memotret menara eifel itu yang sedang dihiasi banyak lampu-lampu indah.

Tak lama beberapa pelayan datang dan meletakan makanan yang sudah dipesan kai dimeja, dengan semangat jennie membuka penutup makanan itu.

Melihat apa yang ada didalamnya membuat wajah bahagia jennie berubah menjadi muram.

"Baby are you okay??" Tanya kai cemas melihat perubahan mimik muka sang kekasih.

"Im okay, but i dont like vegetables" lirih jennie.

"Why?? Bukannya selama ini sayuran adalah menu dietmu??" Tanya kai bingung.

"Ne, tapi aku sebenarnya tidak menyukai sayur aku hanya terpaksa memakannya"

"Kau harus makan sayur baby, sayur itu sangat sehat untuk kesehatan" kai mencoba membujuk jennie.

"Noo, rasanya seperti aku sedang memakan rumput dan i hate it" jennie menggelengkan kepalanya kuat.

"Makan kalau tidak..." ancam kai.

Hayy maaf baru up soalnya ngk ada ide yang nyangkut di otak.

Maaf kalau ada typo dan pendek yahh.

Jangan lupa vote and coment.

Sarangheooo



CEO AND IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang