Happy reading guys 😘
saat menyiapkan piring, sendok, dan segala peralatan lainnya, Amanda melihat Raka yang berjalan menuju meja makan dengan penampilan yang jauh lebih fresh dari yang tadi. kalau boleh jujur Raka memang pria yang hampir menyentuh kata sempurna, bagaimana tidak? wajahnya tampan dengan rahang tegas dan tubuh yang atletis, bibirnya juga tidak hitam sebagai bukti bahwa Raka bukanlah perokok yang aktif, Manda suka itu.baiklah setelah semuanya selesai amanda mundur beberapa langkah untuk memberikan akses agar Raka bisa duduk.
"saya mandi dulu ya pak, kalau perlu sesuatu panggil aja" ujar Amanda sambil melepas celemek bekas masak tadi, kelihatannya dia sangat Kumal dengan bau apek yang menganggu penciumannya sendiri.
Raka langsung memegang pergelangan tangan Amanda untuk menahannya sebentar "tunggu"
"ada apa,pak?"
"Temani saya makan"
hah???nyali gue ga sebesar itu buat makan bareng dosen meskipun
notabene gue sebagai istrinya sendiri. oh ayolah, setidaknya Raka bisa memahami rasa canggung yang dialaminya saat ini."tapi pak-"
sunyi
"saya tidak terbiasa makan sendiri, dulu selalu di temani oleh bunda"
WHATT??
bisakah ini dikatakan rahasia? Amanda sangat terkejut ketika mendengar penuturannya barusan."bapak yakin mau saya temenin? saya belum mandi loh"
"saya tidak ada masalah dengan itu"
"o-oke"
"dari aroma aja udah beda kasta, anjritt!" -batin
baiklah ini kemauan Raka sendiri untuk ditemani makan siang, jadi bukan salah Manda lagi jika nanti dia merasa terganggu dengan bau bumbu dapur serta apek yang menyeruak dari tubuhnya.
untuk mempersingkat waktu dia langsung duduk di depan pria itu dengan hati hati,kalian jangan bertanya mengapa tidak di samping? supaya mengurangi kadar aroma yang dapat dijangkau oleh Indra penciuman Raka.
***
Amanda tengah bersiap untuk pergi membeli beberapa barang yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. setelah selesai dia langsung turun untuk segera pamit kepada sang suami.
"pak, saya izin keluar sebentar ya"
"Mau kemana?" tanya Raka tanpa menoleh karna masih sibuk dengan laptopnya.
"Saya mau belanja pak, ada beberapa barang yang belum tersedia di rumah ini"
"kamu pergi sama siapa?"
"berdua sama bapa gojek" jawab Manda cepat.
"cancel aja biar saya yang ngantar kamu pergi" ujar Raka sambil meng- shut downkan laptopnya.
Amanda langsung menolak tawaran tersebut, "gausah pak, saya bisa sendiri"
"kenapa gak sama saya aja?" tanya Raka untuk menuntut penjelasan.
"bapak kan lagi sibuk, saya gamau ngerepotin"
"saya ikut" ujar Raka dan langsung pergi untuk bersiap.
Amanda menghembuskan nafas panjang, ia tidak menyangka bahwa akan sepatuh ini kepada Raka. bukan kah seharusnya dia bisa mempertahankan niat awalnya untuk pergi sendiri? tapi mengapa perkataan Raka barusan seolah menjadi sebuah perintah yang tidak bisa di ganggu gugat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSENKU GALAK (PROSES REVISI)
RomansaWARNING‼️ Typo bertebaran dimana mohon koreksi. 🍑🍑🍑 ini tentang Amanda dan duniannya