26. TONIGHT

41.8K 2K 133
                                    

"lantas untuk apa kamu memulai suatu hubungan baru apabila masih belum selesai dengan yang lalu"

selamat membaca⁠ ⁠⁠ ⁠⁠ ⁠

"oh ini ya yang namanya meeting"

Raka tersentak kaget dan langsung melepas pelukan Natalia dengan kasar, perlahan ia memutar tubuhnya menghadap ke belakang.

damn

"Ma-manda"

"klien kamu cantik ya, namanya siapa mas?"suara Amanda terdengar sedikit bergetar, dengan susah payah dia berusaha untuk menahan buliran air mata yang saat ini sudah siap untuk terjun bebas. tidak tidak apapun yang terjadi saat ini jangan sampai membuatnya terlihat lemah meskipun sebenarnya hatinya  terasa seperti di hunus menggunakan belati tajam.

"kamu tenang dulu ya, baru setelah itu  kita bicarakan baik baik" ujar Raka sembari meraih tangan istrinya dengan niat untuk menggenggam, namun belum sempat tersentuh Amanda langsung menyembunyikan kedua tangannya kebelakang.

"najis tau gak?!!"

"sayang please"

kedua alis Natalia saling bertaut, apa maksud dari semua ini "sayang? dia siapa kamu sa?"

"di-dia"

"dia siapa?!" ulang Natalia seakan mendesak Raka untuk memberikan jawaban yang dia butuhkan.

Raka terbata bata untuk menjawab pertanyaan yang sebenarnya bisa dijawab dengan mudah, lantas mengapa dia begitu sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut? Amanda menggeleng dengan kecewa.

"saya sahabat Raka yang kebetulan tinggal satu atap dengan dia selama berada disini, kalau begitu saya pergi dulu, sebelumnya maaf karna sudah menganggu waktu kalian berdua" setelah mengatakan kebohongan tersebut, Amanda langsung pergi menuju ke mobilnya.
dirinya bersumpah tidak akan pernah mau untuk berkunjung ke pantai ini lagi.

Raka yang baru saja  tersadar langsung bergegas untuk mengejar gadis itu

"MANDA!!!" 

"TUNGGU IH!" bentak Natalia sembari mencengkram erat lengan Raka.

"MAU APALAGI LO?" tanya Raka sewot

"untuk apa sih kamu ngejar dia? atau jangan jangan pacar kamu Sa?"

"BUKAN URUSAN LO YA LIA, JADI STOP CARI TAU APAPUN SOAL HIDUP GUE!"

🍑🍑🍑

Raka sudah mempersiapkan hatinya untuk menampung semua caci maki yang akan dilontarkan Amanda untuknya. semuanya harus tuntas sekarang juga, jangan sampai masalah ini berlanjut bahkan sampai mereka pulang nanti.

Raka menarik nafas dalam dalam kemudian menghembuskannya untuk mengurangi rasa grogi. tangan kanannya mulai menekan setiap angka sandi untuk membuka pintu kamarnya.

Pemandangan pertama langsung menyuguhkan Amanda yang sedang duduk di sofa sembari bermain ponsel. perempuan itu tidak menotice kehadirannya sama sekali seolah seolah tidak ada orang yang barusaja memasuki ruangan ini.

Rasanya Raka ingin menangis melihat perubahan Sikap Amanda yang seperti ini kepadanya. Raka tau ini semua seratus persen kebodohannya yang tidak bisa dimaafkan begitu saja.

DOSENKU GALAK (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang