7 - Hello

5.9K 502 27
                                    

🎶Hello from the outside

At least I can say that I've tried

To tell you I'm sorry, for breaking your heart.🎶

🎤 : Adele

🍭🍭🍭


Henry bolak balik diteror teman-teman lamanya untuk selalu berhati-hati. Karena Bagas—musuhnya yang selalu mengincarnya sejak dulu selalu mengawas pergerakannya kemanapun ia pergi. Sudah banyak rencana yang Bagas luncurkan untuk mencelakainya. Kasus yang paling parah, sekitar satu tahun yang lalu Bagas menyuruh anak buahnya untuk mengkroyok Henry yang notbaennya masih tidak jago bela diri. Habislah ia di gang sempit itu dalam keadaan babak belur. Beberapa tulang punggungnya patah dan kakinya harus digips sementara waktu karena terkilir.

Henry mengurut keningnya yang mendadak pusing mengingat masa lalunya kemudian menenggak minuman yang nol alkohol kaleng itu untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Setelah habis ia lemparkan kaleng kosong itu pada tempat sampah yang tak jauh darinya.

Taman kota. Adalah pilihan yang tepat untuk dirinya untuk sekedar melamun dan merenung. Namun, seseorang memanggilnya pelan membuat kesadaran Henry kembali.

"Halo Kak Henry!" Sapa cewek itu ramah.

Kedua alis Henry tertaut bingung. Ia sering melihat cewek ini ke kantin bareng sama si boncel--Salwa maksudnya. Kalau tidak salah namanya Shakir, Shikil, ah entahlah.

"Lo siapa ya?" Tanya Henry.

"Aku Shakira, Kak. Anak sepuluh IPA 2. Temen Salwa. Umur 15 tahun. Cita-cita jadi juragan kontrakan—eh?" Shakira menutup mulutnya dengan sebelah tangannya terkejut. Ekspresi Henry yang tadinya aneh berubah menahan tawa. Dalam hati Shakira merutuki mulutnya yang suka kebablasan.

"Maaf, Kak. Kebablasan hehehe," kata Shakira menahan malunya.

"Selow-selow. Lo gak capek apa berdiri terus? Duduk sini," Henry menepuk sisa bangku disampingnya.

Shakira menggaruk tekuknya canggung, "emang boleh, Kak?"

"Ya, boleh lah. Siapa juga yang ngelarang?"

"Hehehe," Lalu Shakira duduk disamping Henry.

Shakira diam.

Henry pun sama.

Mereka berkelana dipikirannya masing-masing. Tak tahan dengan keheningan ini, Shakira membuka suara duluan.

"Kak Henry ngapain malem-malem disini?" Tanya Shakira.

Henry tersenyum kecil lalu mengendikkan bahunya. "Gak tau. Mumet aja dirumah. Kalo lo ngapain disini?"

"Nyari angin Kak kebetulan deket dari rumah." Jawabnya.

"Oh. Lo jalan kaki?"

Shakira menggeleng sedetik kemudian mengangguk. Tawa Henry akhirnya berderai. Cewek ini benar-benar!

Shakira melongo melihat Henry yang keliatan sangat tampan saat ketawa apalagi saat sedekat ini. Aduh, jadi pengen minta dihalalin banget. Eh! Inget gak boleh kayak si kutu loncat—Salwa! Batin Shakira menguatkan.

"Lo lucu banget sih?" Ucap Henry masih dengan sisa-sisa tawanya.

Waw aq dikatain lucu. Baper jangan?

"Hehe, cetakan dari sananya, Kak." Balasnya malu-malu.

Henry mengusap sudut air matanya lalu menatap Shakira sepenuhnya sampai yang ditatap sudah siaga 1 untuk tidak menyerang cowok tampan didepannya ini sekarang juga.

The Boys Secret [Selesai] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang