49 - Potret

4.1K 355 6
                                    

"Gak terasa ya, ini malam terakhir kita bisa bareng-bareng begini," kata Caka, menyenderkan kepalanya dibahu sofa.


Satrio pun melakukan hal yang sama dengan Chandra. "Iya. Perasaan baru kemarin kita saling kenal, berantem bareng, sekarang udah mau pisah aja." sahut Satrio.

"Gue jadi inget awal mula ketemu Satria," kekeh Chandra. Satria ikut terkekeh mengingat hal itu.

"Gimana, gimana?" Henry menatap Chandra dan Satria bergantian.

Flashback*

"KAK! TEMEN SAYA CEPIRIT DICELANA!" Tunjuk Chandra kearah celana putih Satria membuat semua teman se-gugusnya yang sedang berbaris dilapangan langsung memandang horor Satria.

Satria yang namanya disebut-sebut melotot tidak terima. "Apa-apaan sih, lo!?"

Chandra memasang wajah mengejeknya. "Eh, gue ngomong sesuai kenyataan ya. Tuh, buktinya pantat lo ada cokelat-cokelat. Apalagi kalo bukan cepirit? Gak mungkin 'kan, kalo lo haid?"

Belum sempat Satria kembali membantah tuduhan Chandra, Kakak pembimbing gugus mereka datang menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi.

"Tuh, Kak," Chandra menunjuk Satria. "Dia cepirit." adunya.

Kakak pembimbing gugus mereka yang bernama — Andrian menoleh kepada Satria. Secara otomatis Satria menggeleng. Membantah tuduhan orang yang baru sehari menjadi teman segugusnya itu.

"Nggak, Kak. Saya gak cepirit!" bantah Satria.

"Coba tunjukkin. Putar badan kamu," perintah Andrian. Ia pun menuruti perintah Kakak pembimbing gugusnya.

"Itu kenapa?"

"Begini Kak, jadi ketika saya mau balik dari kantin ada Kakak kelas yang sengaja meperin cokelat ke celana saya dan sayangnya belum sempat saya dibersihkan karena kegiatan MOS ingin kembali dimulai." jelas Satria. Kemudian beralih menatap si penuduh dengan tatapan tajamnya.

"Alasan." Chandra mengangkat tak acuh bahunya dan melengos menuju kebarisan awalnya yang bersebrangan dengan Satria.

Satria menggeram kesal, bergerak maju untuk memberikan sebuah pelajaran tetapi tertahan oleh Andrian. "Coba ngomong sekali lagi!"

"Sudah, sudah, jangan diteruskan. Kalian itu teman segugus. Tidak sepatutnya bertengkar seperti ini. Dan, kamu Chandra jangan memancing keributan dengan temanmu atau akan saya hukum." ancam Andrian yang dibalas anggukan singkat Chandra.

"Sudah ya, Satria. Kamu juga tidak perlu kebawa emosi. Tahan emosi kamu karena sedikit lagi ada penutupan dari Kepala sekolah." lanjut Andrian.

"Iya, Kak,"

Dengan terpaksa Satria mengangguk walaupun dihatinya ia sangat ingin menonjok mulut menyebalkan Chandra. Bisa-bisanya mempermalukannya didepan umum. Lihat saja, apa yang bisa Satria lakukan agar Chandra segera mendapatkan ganjarannya.

Setelah penutupan MOS, peserta dibubarkan dan diarahkan kepapan pengumuman untuk melihat daftar nama pembagian kelas.

Satria menghampiri papan pengumuman. Lalu mencari daftar namanya dari urutan absen terbawah. Lalu namanya terdaftar diruang kelas X-IPA-1 dengan dibawah namanya terdapat nama Shaka Wiguna. Iseng-iseng, Satria mulai mengurutkan daftar namanya dari bawah keatas. Namun, saat matanya membaca deretan absen teratas mulutnya menganga lebar. Tertulis jelas disana, CHANDRAWINATA. Yang artinya, CHANDRA AKAN MENJADI TEMAN SATU KELASNYA!

The Boys Secret [Selesai] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang