Satrio melangkahkan kaki menuju kafe Kenangan untuk membeli beberapa kopi dingin dan Red Velvet cake. Namun saat ia ingin mendekati kasir, beberapa orang memanggilnya. Satrio menoleh ke sumber suara dan jantungnya seperti ingin dicopotkan secara paksa.
Mereka ...
"Satrio! Sini lah!" Suruh salah satu dari mereka.
Ia mengepalkan tangannya kuat untuk meyakini dirinya bahwa ia bisa melewati ini.
"Wah, elo tambah ganteng aja ya. Udah gak cupu lagi, nih?" Goda perempuan berambut ombre itu disertai tawa meremehkannya.
"Kenapa?" Tanya Satrio tak mau berbasa basi.
"Wets, sabar bro. Sini lah kita ngumpul bareng!" Brian—salah satu dari mereka merangkul Satrio untuk duduk tetapi Satrio segera menepisnya dan menjaga jaraknya.
"Kalo gak ada kepentingan lagi, gue pergi." Saat memutar balik, Brian sudah menarik kupluk hoodienya hingga lehernya sedikit tercekik. Satrio meringis merasakan pasokan udaranya yang semakin menipis.
"Wow, wow, calm bro! Jangan kasar dulu, lah, Bri. Kita, kan lagi temu kangen teman lama. Ya kan, Sat?" Timpal Lanno.
Satrio berbalik memegang tangan Brian yang ada dikupluk hoodienya lalu menghempaskannya lagi. Kali ini sedikit kasar hingga membuat tubuh Brian terhuyung sampai duduk dikursinya.
"Lo berani ya sama gue?!" Geram Brian.
Satrio tersenyum sinis, "kenapa juga gue harus takut?" Tanyanya menantang.
Brian menggebrak mejanya sampai menarik beberapa perhatian pengunjung, bangkit, mendorong tubuh Satrio lalu memberikan sebuah bogeman mentah yang untungnya ditahan oleh Satrio dan Satrio menarik kerah kaus Brian marah.
"Are you fucking doing, Satrio!!" Pekik Regina marah saat pacarnya diperlakukan seperti itu.
Satrio melirik Regina yang siap akan segala umpatannya dengan datar dan menghempaskan tubuh Brian ke tanah.
"Tuh, ambil pacar lo."
Setelah itu, Satrio meludah ke wajah Brian kasar. Tanpa berkata apa-apa lagi ia segera pergi dari sana. Moodnya untuk membeli kopi dingin dan kue kesukaannya hilang seketika.
Prang!
Sebuah gelas berukuran medium jatuh terhempas ke lantai. Satrio yang keadaannya belum jauh dari sumber suara berbalik. Lalu matanya membulat saat ada cewek asing berambut bob hitam itu dengan Regina sedang berhadapan lalu menurunkan pandanganya ke bawah yang sudah ada pecahan beling berserakan.
"APA-APAAN SIH, LO?!" bentak Regina karena niatnya terhalangi oleh cewek sok kepahlawanannya itu.
Cewek asing berambut bob itu mendorong tubuh Satrio mundur dengan dirinya yang berdiri didepan Satrio seakan seperti tameng.
"Lo udah gila?!! Lo mau nimpuk orang pake gelas! Otak lo kemana, anjing?!!" Marah cewek berambut bob itu kepada Regina.
Satrio mematung ditempatnya.
Apa maksudnya?
"Itu gak ada urusannya sama lo!!"
"Hello? Itu ada urusannya sama gue lah! Lo hampir aja nyelakain orang. Lo mau gue laporin polisi dengan tuntutan kriminal, hah?!" Ancam cewek berambut bob itu.
Regina menahan marahnya lalu menatap para pengunjung kafe yang sudah merekam aksi kejahatannya itu.
"Cewek ini," tunjuk cewek berambut bob itu kepada Regina. "Mau nimpuk lo pake gelasnya." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boys Secret [Selesai] ✔
Genç KurguSiapa bilang kalau cowok gak punya rahasia? Start : 16 April 2020 End : 23 Agustus 2020 [Aku gak suka kalau ceritaku dicopas karena itu aku gak pernah copas cerita orang. Jadi, jika ada kesamaan tokoh atau hal-hal yang berkaitan itu bukan unsur dise...