🎶I want what i can't have
Still holding on to hope🎶🎤 : Meghan Trainor ft Mike Sabath
🍭🍭🍭
Balkon lantai 2 depan ruang musik masih menjadi tempat tongkrongan asik bagi mereka. Mungkin karena strategis karena dekat dengan toilet dan koridor yang menghubungkan langsung ke kelas mereka.
Tawa Caka mendominasi mereka. Pembahasan-pembahasan tidak penting Henry membuatnya menjadi bahan lelucon. Dan seperti biasa juga, Shaka dan Satria sibuk dengan dunianya yaitu bermain game PUBG pada ponselnya tanpa memperdulikan teman-temannya yang masih bersenda gurau.
"Anjing, gue masih gak nyangka mimpi naik babi." Henry menggelengkan kepalanya.
"Tolol banget yaampunnnnnn!" Ucap Caka sambil menutup wajahnya yang tak terkondisikan karena tertawa ngakak.
"Ada motivasi apa sih, lo, Hen. Bisa sampe mimpi naek babi gitu?" Tanya Chandra geli.
"Kagak tau gue, njir. Tiba-tiba tuh, mimpi udah nyasar aja di gue." Jawab Henry.
"Makanya baca doa. Coba aja lo baca doa lain lagi ceritanya, mungkin lo bukan naikin babi tapi naikin cewek." Balas Caka dengan segala kemesumannya.
Chandra secara otomatis menutup kedua telinga Satrio yang mendadak terdiam ditempatnya tengah memasang wajah polosnya.
"Caka! Ada anak kecil bego!" Tegur Chandra.
Shaka mendengus, "idiot." Sindirnya pedas tanpa mengalihkan fokusnya pada layar ponsel.
Tawa Caka semakin menggelegar. Beberapa murid yang melihat kebobrokan Caka memakluminya. Untung saja wajah tampannya sedikit membantu kalau tidak habis Caka dimaki-maki karena tawanya yang sudah seperti Ibu-ibu mau lahiran. Ngeden gitu loh masalahnya.
"Udah, Cak. Bae-bae sawan ih." Henry menggeplak-geplak kepala Caka agar berhenti ketawa.
"Satrio sayang, jangan didengerin ya apa kata si anjing Caka, ya. Nanti kamu bisa terjerat hal-hal negatifnya." Kata Chandra pada Satrio seakan sedang memberi tahu anaknya.
"Emang lagi pada bahas apa, sih? Random banget dari tadi. Sampe bingung gue." Tanya Satrio bingung.
"Dah, dah, gak perlu dibahas lagi. Emang Caka doang nih makhluk yang perlu gue kubur idup-idup. Awas ya lo, ngomong macem-macem didepan Satrio lagi. Gue pastiin, lo kencing lewat udel!" Ancam Chandra.
Caka bergidik ngeri, "santay dong monyet! Serem amat, sih. Iya-iya gue gak bakal ngomong macem-macem lagi." Kesal Caka.
"Eh, Chan, lo beneran putus dari Sakura? Kok gak bilang?" Celetuk Henry tiba-tiba membuat Shaka yang tadinya bermain ponsel jadi terfokus pada temannya yang namanya baru saja disebut.
Chandra tertawa canggung, "iya gue udah putus dari dia. Gue emang belum sempet bilang orang baru putus tadi malem." Jawabnya.
"Serius? Kok bisa?" Tanya Satrio menimbrung.
"Ya bisalah! Mana mau Sakura sama cowok yang masih mengalami gejala patimon alias patah hati gagal move on! Mendingan juga dia cari cowok baru." bukan, bukan Chandra yang menjawab melainkan si anjing Caka.
Chandra melirik tajam Caka lalu menghembuskan nafas beratnya.
"Ya, perkataan Caka emang bener. Mungkin Sakura udah males sama cowok kayak gue yang bisanya cuma ngerengek minta balikan sama mantan." Ucap Chandra kecewa. Bukan kecewa dengan keputusan Sakura tetapi dengan dirinya sendiri."Tuh tau," sahut Shaka sinis.
Chandra mengerucutkan bibirnya kepada Shaka. "lo mah gitu ya, Ka. Gak bisa lepas dari kata-kata jahanam menyayat hati." Ucapnya sambil memegang dadanya mendramatisir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boys Secret [Selesai] ✔
Teen FictionSiapa bilang kalau cowok gak punya rahasia? Start : 16 April 2020 End : 23 Agustus 2020 [Aku gak suka kalau ceritaku dicopas karena itu aku gak pernah copas cerita orang. Jadi, jika ada kesamaan tokoh atau hal-hal yang berkaitan itu bukan unsur dise...