33| HANG OUT RAME-RAME

129 16 0
                                    

Carilah sahabat yang sanggup menempuh hujan bersama kita  bukan yang hanya menampung payung kita takkala hujan hilang dia pun hilang

_______

Hari ini adalah hari yang membuat jantung lelaki tersebut mulai berdebar-debar, karena hari ini Reyhan sudah mulai masuk sekolah kembali, artinya ia sedikit gerogi karena sudah lama ia tak berkutat dengan sekolah.

Lelaki tersebut menarik bibirnya keatas menampilkan senyuman yang sangat jarang sekali, ia menatap dirinya di cermin tangan nya menyemprotkan parfum, di sekitar tubuhnya.

"Um, wanginya."

Pintu terbuka, wanita paruh baya tersebut menyambutnya dengan hangat.

"Woah, udah rapi anak mama, yuk sarapan dulu."

Reyhan hanya mengangguk tak lupa ia membawa ransel di bahunya.

Mereka bertiga sarapan dengan tenang, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang menghiasi sarapan pagi mereka.

"Nanti kamu berangkat sama papa ya."sela Adit

Reyhan tersenyum, ia tak menolak lagian dia belum tau di mana dia bersekolah, ntar kalo sesat gimana dong.

Setelah selesai sarapan Reyhan Segera berpamitan kepada mama nya, dan berangkat sekolah bareng papanya, sungguh keluarga yang harmonis.

****

Reyhan tak hentinya menebarkan senyum di sepanjang koridor, banyak ciwi-ciwi yang sempat terpesona dengan senyumannya jarang-jarang Reyhan tersenyum biasanya cowok itu hanya memasang wajah datarnya.

Reyhan tak hentinya menebarkan senyum di sepanjang koridor, banyak ciwi-ciwi yang sempat terpesona dengan senyumannya jarang-jarang Reyhan tersenyum biasanya cowok itu hanya memasang wajah datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Reyhan melangkah kan kakinya memasuki kelas nya, mungkin sedikit terasa asing bagi Reyhan.

Spontan Evan berlari kecil menghampiri Reyhan dengan senyuman yang ia pasang sebaik mungkin untuk menyambut temannya itu.

"Ya ampun, udah berangkat sekolah aja! Sini-sini duduk sama bang Evan."

"Lebay."

Evan hanya nyengir saja,"beneran udah baikan? Kok udah masuk kola?"

"Sakit kalo di manjain ga bakal sembuh."

Eh benar juga ya apa yang di katakan Reyhan hehe, betewe Evan senang banget Reyhan udah bisa masuk sekolah lagi, kangen ngejahilin sifat dinginnya, tapi tunggu dulu, tadi pas masuk kelas Evan sempat liat Reyhan tersenyum tapi ketika melihat Evan senyuman itu berubah kembali jadi wajah datarnya.

Apa iya gak salah lihat? Kalo Reyhan benar-benar tersenyum.

"Perasaan Lo tadi senyum kan? Pas masuk kelas? Apa gue yang salah lihat?"tanya Evan duduk di meja depan Reyhan.

SECRET OF LOVE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang