Reyhan melirik jam di dinding ternyata sudah jam 10 malam, ah ternyata kurang lebih 3 jam dia menghabiskan waktu dengan bermain game saja.
ia berjalan ke kasur king sizenya, lalu merebahkan diri sembari menatap langit-langit kamarnya.
Perlahan bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah lekungan tipis.
"Kayaknya gue dulu adalah manusia yang buruk dan tidak pandai bersosialisasi, sampai-sampai gue mengecewakan seseorang."
"Gue bingung sama perasaan gue saat ini."
"Gue pengen lebih dari seorang teman untuk Zaza tapi di lain sisi gue takut gak bisa buat dia bahagia, ya walaupun gue tau sebenarnya dia masih menyimpan perasaan ke gue."
"Kalau gue gak nyatain cinta sama Zaza, ntar gue di katain php lagi. terus sama aja gue nyakitin perasaan dia lagi karena omongan manis gue waktu itu."
Reyhan mengacak rambutnya frustasi, kenapa sekalinya dia mengenal cinta serumit ini.
ia memejamkan matanya berulang kali, detik berikutnya ia tersenyum.
"Oke gue putuskan, pokoknya gue harus nembak Zaza secepatnya."
"Gue akan berusaha untuk ngebahagiain lo Za, apapun caranya."
Reyhan memukul jidatnya pelan, "astaghfirullah, Jangan-jangan beneran Zaza yang menjadi cinta pertama gue."
Lelaki itu spontan bergidik ngeri, ya mungkin inilah takdir hidup kita gak ada yang tau, bisa jadi orang yang paling kita benci menjadi orang yang paling kita cintai eakk.
Karma bi lek : makan tu karma
****
"Oi, bangun!"
"Dasar kebo."
"Oi Zazaaa!"
Gadis tersebut menggeliat lalu mengucek matanya perlahan, sesekali menguap berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk melewati celah-celah ventilasi.
"Ah ada apa bang?"
"Tu di bawah ada temen lo."
"Ha? Siapa?"
"Gak tau lupa gue namanya, cepet turun."
"Cowok apa cewek?"
"Cowok."
"Hah?!"
"Gak usah ha ho ha ho aja cepet turun sana udah lama dia nunggu."
"Ehh---"
"Gue mau main tempat kawan, mama juga udah ke kedai dari tadi pagi, Hati-hati di rumah ya? Gue cabut dulu." ucap Galang sembari melenggang pergi dari sana.
Gue langsung cepet-cepet turun, dan di situ gue langsung tegang menatap lelaki dengan hoodie merah sembari tersenyum ke arah gue.
"Eh Rey---"
"Jam segini baru bangun?"
Gue nyengir aja sembari duduk di hadapannya, gue rada malu karena penampilan gue yang acak-acakan begini. Kalau tau Reyhan yang datang tadi gue mandi dulu huhu.
"Eh iya."
"Nih gue bawain martabak, biar lo gak ngarep terus."
"Ha? Eh gak usah repot-repot."
"Ya udah kalau gak mau biar gue bawa pulang."
Duh mas Rey gak peka banget sih, itu tu basa-basi gue woi biar gak terlalu malu-maluin pas gue terima martabaknya, dari suara hati Zaza yang paling dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET OF LOVE [SELESAI]
Teen FictionIni hidupku ya? *** Zafira Maheswari gadis yang menyukai seorang laki-laki pada saat pertemuan pertamanya di sekolah, namun ia kira nasib akan berujung jadian dengan laki-laki tersebut, tapi setelah Zafira mengungkapkan perasaan kepada laki-laki it...